Mohon tunggu...
One Village One CEO
One Village One CEO Mohon Tunggu... Editor - Direktorat Pengembangan Masyarakat Agromaritim

Program Inovasi Pengembangan Bisnis Perdesaan Berbasis pada Produk Unggulan Desa (Prukades) yang Berorientasi Ekspor

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Pembuatan Ecoenzym untuk Mengelola Limbah Pewarnaan Kain Sasirangan di Desa Hukai

29 Oktober 2023   11:34 Diperbarui: 29 Oktober 2023   11:40 217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pelatihan pembuatan eco enzyme kepada kelompok pembuat kain sasirangan di Desa Hukai/Dokpri

Zuni Rahmah Dewi, owner Prima Sasirangan Kota Banjarmasin bersama empat mahasiswa dari Institut Pertanian Bogor melakukan edukasi dan pelatihan pembuatan eco enzyme kepada kelompok pembuat kain sasirangan di Desa Hukai (20/9). 

Kegiatan ini bertujuan untuk mengatasi permasalahan pembuangan limbah bekas pewarnaan kain sasirangan yang terbuat dari bahan kimia. Dengan menambahkan dosis tertentu cairan eco enzyme pada limbah bekas pewarnaan kain sasirangan, bahan kimia yang terkandung di dalamnya akan mudah diuraikan oleh mikroorganisme sehingga mengurangi dampak polusi kepada lingkungan. 

Pembuatan cairan eco enzyme hanya memerlukan tiga buah bahan yaitu gula merah (gula aren, tebu, kelapa, lontar) atau molase, semua jenis buah/sayuran dengan syarat: masih mentah, tidak kering, tidak keras, tidak berlemak (jangan gunakan daging alpukat, durian, kelapa, dsb), tidak busuk, tidak berjamur, dan tidak berulat serta air bersih (air hujan, air sumur, air PAM, air galon, air buangan AC). 

Perbandingan antara tiga bahan tersebut adalah 1:3:10 yaitu 1 bagian gula, 3 sisa buah/sayuran, dan 10 bagian air sedangkan alat yang diperlukan adalah wadah plastik tertutup, pisau, talenan, timbangan, alat tulis (pulpen/spidol), dan botol plastik bekas.

Cara menakar bahan dengan perbandingan 1:3:10 yaitu menyesuaikan dengan volume wadah yang digunakan terlebih dahulu. Pada pelatihan di Desa Hukai ini memakai wadah tertutup dengan volume 5 liter. Jumlah air bersih maksimal yang diperlukan adalah 60% dari volume wadah. 

Oleh karena itu, 60% dari 5 liter volume wadah adalah 3 liter air. Jadi, air bersih yang diperlukan untuk wadah dengan volume 5 liter adalah 3 liter air. Untuk memudahkan pada saat penimbangan, satuan liter ini dapat diubah menjadi kilogram yaitu 3 liter air sama dengan 3 kilogram air. 

Setelah menentukan jumlah air bersih, selanjutnya kita menentukan jumlah gula. Gula yang dipakai adalah gula aren dengan perbandingan 1:10 dengan air bersih yaitu 3 kg air dibagi dengan 10 yaitu 0,3 kg atau sama dengan 300 gr gula aren. 

Kemudian, untuk menentukan jumlah sayuran dan buah yang diperlukan yaitu dengan perbandingan 3:1 dengan jumlah gula aren yaitu sebesar 300 gr dikalikan dengan 3 yaitu 900 gr buah dan sayur. Buah dan sayur yang dipakai adalah kulit mangga, kulit semangka, kulit pisang, batang kangkung dan daun singkong. Buah dan sayur ini harus dicuci bersih terlebih dahulu agar kotoran yang menempel dapat menghilang.

Proses pembuatan eco enzyme di Desa Hukai/Dok Pribadi
Proses pembuatan eco enzyme di Desa Hukai/Dok Pribadi

Setelah proses penakaran bahan selesai, langkah selanjutnya adalah proses pembuatan eco enzyme yang dimulai dengan memasukkan air bersih berupa air sumur ke dalam wadah. Lalu memasukkan gula aren yang sudah dipotong kecil dan aduk rata hingga terlarut dalam air. Gula aren berfungsi sebagai sumber gula bagi bakteri untuk melakukan fermentasi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun