Mohon tunggu...
o n e t  b u r t o n®
o n e t b u r t o n® Mohon Tunggu... Wiraswasta - o l e h

Tukang Ojek. Tinggal di Denpasar Bali

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Covid dan Marhaen

3 Juni 2020   20:20 Diperbarui: 3 Juni 2020   20:29 231
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: tangkap layar Twitter @susipudjiastuti

Seberapa yakin negeri ini di saat wabah Covid yang tak kasat mata, mengetuk pintu tetangga untuk sekedar membeli sayurnya? Itulah yang sudah terjadi. Miris bukan?

Kalaupun sebenarnya produksi sayur dalam negeri cukup dan hanya terkendala distribusi, ya segera bereskan itu. Kalaupun ada mafianya, segera babat. Kalau tidak mampu, kembali kepada saran Ibu Susi, jangan beli sayur impor. Belilah pada petani sendiri. Atau petik dari halaman belakang rumah.

Tentu bukan berarti kita semua harus menanam sayur. Kita bukan negeri komunis. Negeri komunis saja tidak seperti itu. Alangkah bodohnya kalau itu sampai terjadi.

Mengapa bodoh? Karena Ibu Susi tentu tidak bermaksud seperti cuitan di media sosial itu. Itu adalah bentuk kekesalan beliau pada penyelenggara negara. Mengapa hanya sekedar sayur saja sampai impor? 

Gayung Marhaen itu Bersambut.

Setelah hampir 75 tahun negeri ini merdeka, akhirnya gayung akan ide Marhaen itu bersambut.

Kalau saja tiap-tiap insan negeri menyadari pentingnya pemikiran Marhaen terutamanya para penyelenggara negara, tentu ajakan presiden Jokowi untuk hidup berdamai dan berdampingan dengan Covid-19 akan diterima tanpa gunjingan berarti. 

Seluruh rakyat negeri akan merasa aman. Kebutuhan dasar hidup terpenuhi. Hantaman Covid-19 ini tentu bak senggolan saja pada pinggang Samson Betawi. Tidak sampai membuatnya oleng. Apalagi rubuh. 

Tidak, itu tidak akan pernah terjadi. Justru kisah kasih Marhaen dan Covid akan menjadi legenda hingga akhir masa. ***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun