Mohon tunggu...
o n e t  b u r t o n®
o n e t b u r t o n® Mohon Tunggu... Wiraswasta - o l e h

Tukang Ojek. Tinggal di Denpasar Bali

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Memiles dan Kekaguman pada Seseorang

10 Januari 2020   20:54 Diperbarui: 10 Januari 2020   23:03 322
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Berapa sisa hutang Kau? Apa Kau mau segera lunas? Mudah itu. Sangat mudah. Hayo ikut caraku. Banyak yang sudah sukses. Banyak yang sudah menikmati hasilnya."

Saya terkesima mendengarnya. Berasa kena siraman air emas sejuk hingga dua kali. Sudah terpesona dengan orangnya, sekarang terkesima pula dengan celotehnya.

"Oh ya? Wah..bagus itu. Hutang saya? Ah..sudahlah Pak..tak bagus membicarakan itu keras-keras..hehe..," sahut saya pura-pura menjaga harga. Ada rasa ingin tahu terselip kuat. Cara apa yang dia tawarkan itu. 

Sayang malam itu dia tidak membawa gawai dengan maksud agar lebih mudah menjelaskan. Tetapi dia tetap memberondongkan kalimatnya.

"Kau pernah dengar Memiles? Ini aplikasi baru. Ada di Google. Kau bisa download. Nanti Aku yang mereferensikan Kau."

Penjelasannya berlanjut panjang lebar. Saya tekun mendengar. Tak satupun ada kata yang luput. Semuanya masuk segar ke telinga. Berikut tekanan dan lafal kata dalam kalimat-kalimatnya. 

Perlahan mulai terkuak apa itu Memiles. Walau tidak sepenuhnya paham, saya sudah bisa merabanya. Beruntung beberapa waktu sebelumnya saya pernah menjajal produk Google, AdMob. Adsense Mobile. Walau belum sampai memetik hasil, sedikit banyak membantu mengurai memperjelas kuliah malam itu. 

Ibarat seekor gajah. Saya sudah dapat membelai belalainya. Mengelus punggungnya. Juga mengusap-usap daun telinganya. Sudah pula dapat memperkirakan beringas tidaknya. Dan sudah tahu masuk golongan binatang apa. Dan yang terpenting, sangat jarang bahkan tidak ada satupun orang yang saya kenal, memeliharanya. Sampai di sini, akhirnya saya mengangguk-angguk dan sedikit menyunggingkan senyum.

Menurut saya secara garis besar, kasarnya Memiles ini semacam arisan berantai. Tetapi sudah lebih canggih. Lebih halus, samar. Di samping memunguti dana dari anggotanya yang tentu dengan iming-iming bonus, dia juga sebagai aplikasi penyedia jasa iklan online. Di media aplikasi partner Google. Pemasukan dari hasil iklan inilah yang digembar-gemborkan bukan seperti arisan berantai.

Memiles sungguh cerdas. Sanggup memberi kesan bisa menghasilkan dana milyaran dari iklan di berbagai media partner Google dari berbagai produk Google. Padahal tidak semudah itu. Tentu ini adalah trik menggamit pengikut yang sudah menyatu hidup bersama gawai.

Bapak sipit berkulit putih bersih itu masih membara dalam ulasannya. Berbunga-bunga memberi contoh orang-orang yang sudah dalam lingkaran nikmat. Sementara dia sendiri belum menikmati hasil dari sejumlah dana yang sudah disetorkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun