Mohon tunggu...
Onessimus Febryan Ambun
Onessimus Febryan Ambun Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Program Studi Sarjana Filsafat IFTK Ledalero-Flores

Benedictvs Dominvs Fortis mevs qvi docet manvs meas ad proelivm digitos meos ad bellvm

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Meriahkan Penti, Gendang Wajur Gelar Pertunjukan Caci

10 Agustus 2023   08:32 Diperbarui: 10 Agustus 2023   08:37 367
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pastor Paroki Wajur melakukan Paki Reis kepada salah satu peserta caci (Foto oleh Fr. Onessimus F. Ambun, MI)

Dalam rangka memeriahkan Syukuran Adat Penti, warga Gendang Wajur menggelar Pertunjukan Tarian Caci. Caci yang digelar di Desa Wajur, Kecamatan Kuwus Barat ini sesungguhnya merupakan hal yang paling ditunggu-tunggu oleh warga masyarakat setempat. Pasalnya, setelah berpuluh-puluh tahun, pertunjukan Caci dapat kembali digelar di tempat ini.

Caci atau tari Caci atau adalah tari perang  sekaligus permainan rakyat khas Manggarai - Flores, antara sepasang penari laki-laki yang bertarung dengan cambuk dan perisai. Penari yang bersenjatakan cambuk bertindak sebagai penyerang dan seorang lainnya bertahan dengan menggunakan perisai. Tari ini dimainkan saat upacara syukuran, upacara adat besar, dan dipentaskan juga untuk menyambut tamu penting.

Berlangsung mulai tanggal 09-10 Agustus 2023, Caci pada hari pertama berlangsung dengan sangat seru dan meriah. Para peserta caci dari berbagai daerah di Manggarai berkumpul, bernyanyi, menari, dan saling bertukar pukulan menggunakan cambuk tradisional bernama kalus. Caci kali ini dimeriahkan oleh peserta yang sebagian besar berasal dari Gendang Adok, Wae Wua sebagai Meka Landang, namun peserta lain juga berdatangan dari berbagai penjuru.

Caci dimeriahkan oleh para jagoan yang datang dari seluruh pelosok Manggarai (Foto oleh Fr. Onessimus F. Ambun, MI)
Caci dimeriahkan oleh para jagoan yang datang dari seluruh pelosok Manggarai (Foto oleh Fr. Onessimus F. Ambun, MI)

"Saya datang jauh-jauh dari Manggarai Timur hanya untuk mengikuti dan memeriahkan acara ini. Saya sangat senang dengan kemeriahan Caci di Kampung ini. Saat Caci tadi, saya sempat kecewa juga karena cambukan saya ditepis oleh lawan, tetapi atas dasar sportivitas, saya harus mengakui ketangkasan lawan saya", ungkap seorang pemuda asal Borong, Manggarai Timur.

Selain untuk menguji kemampuan dan ketangkasan sebagai peserta Caci, pergelaran ini juga menjadi ajang cari jodoh di antara muda-mudi.

"Sembari mengikuti Caci, saya juga sempat melirik gadis-gadis cantik di sini. Saya harap saya bisa mendapatkan jodoh di kampung ini", tambah pemuda asal Borong itu.

Hadir dalam pergelaran Caci tersebut istri dari almarhum mantan Gubernur NTT, Ibu Lusia Adinda Lebu Raya, Bapak Vinsen Pata, anggota DPR Provinsi, beberapa Anggota Dewan Legislatif Kabupaten Manggarai Barat, Camat Kuwus Barat, Kapolsek Kuwus, Pastor Paroki Wajur, dan beberapa utusan dari Dinas Pariwisata setempat.

Pastor Paroki Wajur melakukan Paki Reis kepada salah satu peserta caci (Foto oleh Fr. Onessimus F. Ambun, MI)
Pastor Paroki Wajur melakukan Paki Reis kepada salah satu peserta caci (Foto oleh Fr. Onessimus F. Ambun, MI)

"Saya merasa terhormat bisa berada di kampung ini. Kebersamaan dan semarak pesta syukur ini benar-benar terasa. Di sini saya tidak bisa berhenti untuk kagum melihat indahnya budaya Manggarai terutama Caci yang digelar pada kesempatan ini. Hari ini benar-benar berkesan", ungkap salah seorang tamu kehormatan saat menonton pertunjukan Caci.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun