Dalam rangka memeriahkan Syukuran Adat Penti, warga Gendang Wajur menggelar Pertunjukan Tarian Caci. Caci yang digelar di Desa Wajur, Kecamatan Kuwus Barat ini sesungguhnya merupakan hal yang paling ditunggu-tunggu oleh warga masyarakat setempat. Pasalnya, setelah berpuluh-puluh tahun, pertunjukan Caci dapat kembali digelar di tempat ini.
Caci atau tari Caci atau adalah tari perang  sekaligus permainan rakyat khas Manggarai - Flores, antara sepasang penari laki-laki yang bertarung dengan cambuk dan perisai. Penari yang bersenjatakan cambuk bertindak sebagai penyerang dan seorang lainnya bertahan dengan menggunakan perisai. Tari ini dimainkan saat upacara syukuran, upacara adat besar, dan dipentaskan juga untuk menyambut tamu penting.
Berlangsung mulai tanggal 09-10 Agustus 2023, Caci pada hari pertama berlangsung dengan sangat seru dan meriah. Para peserta caci dari berbagai daerah di Manggarai berkumpul, bernyanyi, menari, dan saling bertukar pukulan menggunakan cambuk tradisional bernama kalus. Caci kali ini dimeriahkan oleh peserta yang sebagian besar berasal dari Gendang Adok, Wae Wua sebagai Meka Landang, namun peserta lain juga berdatangan dari berbagai penjuru.
"Saya datang jauh-jauh dari Manggarai Timur hanya untuk mengikuti dan memeriahkan acara ini. Saya sangat senang dengan kemeriahan Caci di Kampung ini. Saat Caci tadi, saya sempat kecewa juga karena cambukan saya ditepis oleh lawan, tetapi atas dasar sportivitas, saya harus mengakui ketangkasan lawan saya", ungkap seorang pemuda asal Borong, Manggarai Timur.
Selain untuk menguji kemampuan dan ketangkasan sebagai peserta Caci, pergelaran ini juga menjadi ajang cari jodoh di antara muda-mudi.
"Sembari mengikuti Caci, saya juga sempat melirik gadis-gadis cantik di sini. Saya harap saya bisa mendapatkan jodoh di kampung ini", tambah pemuda asal Borong itu.
Hadir dalam pergelaran Caci tersebut istri dari almarhum mantan Gubernur NTT, Ibu Lusia Adinda Lebu Raya, Bapak Vinsen Pata, anggota DPR Provinsi, beberapa Anggota Dewan Legislatif Kabupaten Manggarai Barat, Camat Kuwus Barat, Kapolsek Kuwus, Pastor Paroki Wajur, dan beberapa utusan dari Dinas Pariwisata setempat.
"Saya merasa terhormat bisa berada di kampung ini. Kebersamaan dan semarak pesta syukur ini benar-benar terasa. Di sini saya tidak bisa berhenti untuk kagum melihat indahnya budaya Manggarai terutama Caci yang digelar pada kesempatan ini. Hari ini benar-benar berkesan", ungkap salah seorang tamu kehormatan saat menonton pertunjukan Caci.
Semarak Pertunjukan Caci yang digelar di kampung Wajur sejatinya merupakan semarak syukuran adat Penti. Penti sendiri merupakan warisan budaya masyarakat Manggarai yang diturunkan dari generasi ke generasi. Tradisi penti biasanya dilangsungkan di rumah adat (mbaru gendang) dan dirayakan oleh semua warga suatu kampung. Tradisi ini sejatinya dibuat sebagai ungkapan rasa syukur atas panen atau tahun yang berganti. Penti pada hakikatnya melambangkan syukuran dan memulihkan lagi hubungan dengan alam, leluhur, dan Sang Pencipta.
Semarak syukuran adat ini terlihat di mana-mana. Nuansa kebahagiaan di antara warga kampung Wajur terlihat sejak awal Agustus hingga puncaknya minggu ini. Â Jalan-jalan ditata dengan rapi dan rumah-rumah dihiasi. Bahkan, wajah mereka juga dipoles oleh senyuman yang manis.
Dalam percakapan singkat, Ketua Panitia Syukuran Penti Gendang Wajur Tahun 2023, Bapak Damianus Agun menuturkan,
"Minggu ini adalah momen paling penting dalam sejarah hidup kami orang Wajur. Oleh karena itu, kami telah merancang dan mempersiapkan ini dengan matang. Segala sesuatu kami hias untuk memeriahkan syukuran ini. Pertunjukan Caci juga akan menambah semarak acara Penti. Harapannya, syukuran ini dapat selesai dengan sukses pada puncaknya tanggal 11 Agustus nanti setelah Perayaan Ekaristi  selesai."
Kemeriahan Syukuran Adat Penti di tahun ini benar-benar mengundang banyak perhatian. Ratusan warga dari berbagai penjuru memenuhi halaman Gendang Wajur untuk menyaksikan atraksi caci yang digelar untuk memeriahkan Penti pada tahun ini. Rencananya gelaran caci pada hari kedua di tanggal 10 juga akan dihadiri langsung oleh Bupati Manggarai Barat, Bapak Edistasius Endi, S.E. Peristiwa ini akan menjadi suatu simbol kehormatan, dukungan dan niat baik dari pihak pemerintah bagi warga masyarakatnya, khususnya bagi warga masyarakat kampung Wajur. Kiranya setiap dukungan dan partisipasi dari pihak manapun akan menambah semarak dan kesuksesan gelaran budaya Manggarai ini.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI