"Berhentilah meminta maaf atau meminta ampun, tidak ada yang perlu dimaafkan. Jika Aku membuatmu ... Aku akan memenuhimu dengan hasrat, keterbatasan, kesenangan, perasaan, kebutuhan, inkonsistensi ... kehendak bebas. Bagaimana Aku bisa menyalahkanmu jika kamu menanggapi sesuatu yang Aku masukkan ke dalam dirimu? Bagaimana Aku bisa menghukummu karena engkau menjadi dirimu, jika Aku yang membuatmu? Apakah kamu berpikir Aku bisa membuat tempat untuk membakar semua anak-Ku yang berperilaku buruk selama sisa kekekalan? Allah macam apa yang akan melakukan itu?"
"Hormatilah sahabat-sahabatmu dan jangan lakukan apa yang tidak kamu inginkan untuk dirimu sendiri. Yang Kuminta adalah agar kamu memperhatikan hidupmu, sikap mawas diri adalah panduanmu."
"Kekasihku, hidup ini bukanlah ujian, bukan langkah di jalan, bukan latihan, bukan pula awal menuju surga. Hidup ini adalah satu-satunya hal ada di sini dan sekarang hanya itu yang kamu butuhkan. Aku telah membebaskan kamu sepenuhnya, tidak ada pahala atau hukuman, tidak ada dosa atau kebajikan."
"Kamu benar-benar bebas berkreasi; menciptakan Surga atau neraka dalam hidupmu."
"Aku tidak dapat memberi tahu kamu apakah ada sesuatu setelah kehidupan ini, tetapi Aku dapat memberimu sebuah panduan. Hiduplah seolah-olah tidak ada apa-apa setelah dunia ini. Seolah-olah hidup ini adalah satu-satunya kesempatanmu untuk menikmati, mencintai, dan untuk eksis. Jadi, jika tidak ada apa-apa setelah kehidupan ini, maka kamu akan menikmati kesempatan yang Kuberikan kepadamu. Dan jika ada, yakinlah bahwa Aku tidak akan bertanya apakah kamu berperilaku benar atau salah. Namun, Aku akan bertanya. Apakah kamu menyukai kehidupan yang Kuberikan? Apakah kamu bersenang-senang? Apa yang paling kamu nikmati? Apa yang kamu pelajari?...."
"Berhenti percaya pada-Ku; percaya adalah mengasumsikan, menebak, membayangkan. Aku tidak ingin kamu percaya pada-Ku, Aku ingin kau percaya pada dirimu. Aku ingin kamu merasakan diri-Ku di dalammu ketika kamu mencium kekasihmu, ketika kamu menggendong buah hatimu, ketika kamu membelai anjingmu, atau ketika kamu mandi di laut."
"Berhentilah memuji-Ku. Allah egois macam apa menurutmu Aku ini? "
"Aku bosan dipuji. Aku lelah menerima ucapan terima kasihmu. Merasa bersyukur? Buktikanlah dengan menjaga diri sendirimu, kesehatanmu, hubunganmu, dan duniamu itu. Ekspresikan kegembiraanmu! Begitulah caramu memuji-Ku."
"Berhentilah memperumit hal-hal dan ulangilah apa yang telah kamu pelajari tentang-Ku sebagai rutinitasmu sehari-hari."
"Untuk apa kamu membutuhkan lebih banyak mukjizat atau keajaiban? Ada banyak mukjizat di duniamu, lihatlah sekelilingmu, lihatlah dirimu sendiri. Untuk apa begitu banyak penjelasan?"
"Satu-satunya hal yang pasti adalah bahwa kamu ada di sini, bahwa kamu hidup, bahwa dunia ini penuh dengan keajaiban."