Mohon tunggu...
Onessimus Febryan Ambun
Onessimus Febryan Ambun Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Program Studi Sarjana Filsafat IFTK Ledalero-Flores

Benedictvs Dominvs Fortis mevs qvi docet manvs meas ad proelivm digitos meos ad bellvm

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Sang Allah Spinoza

13 Maret 2023   10:50 Diperbarui: 13 Maret 2023   11:02 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac


Ketika Einstein memberikan kuliah di berbagai universitas-universitas besar di Negeri Paman Sam, pertanyaan yang paling sering ditanyakan oleh para mahasiswa kepadanya adalah:
 
"Apakah Anda percaya pada Allah?"

Einstein selalu menjawab:

"Saya percaya pada Allahnya Spinoza."

Baruch de Spinoza adalah seorang filsuf Belanda yang dianggap sebagai salah satu rasionalis besar filsafat abad ke-17, bersama dengan Descartes.

Dalam sebuah karyanya yang membahas tentang Allah, Spinoza menulis demikian:

"Allah akan berkata: Berhentilah berdoa!"

"Apa yang Aku inginkan bagi kalian manusia yaitu adalah bahwa kalian masuk ke dunia dan menikmati hidup. Aku ingin kalian bernyanyi, bersenang-senang dan menikmati segala yang telah Kuciptakan untuk kalian semua. Berhentilah pergi ke tempat-tempat ibadah yang gelap dan dingin yang kalian bangun dan yang kalian katakan bahwa itu adalah rumah-Ku. Rumah-Ku yang sebenarnya adalah di pegunungan, di hutan, sungai, danau, pantai. Di situlah Aku tinggal dan di sana Aku mengungkapkan cintaKu pada kalian semua."

"Berhentilah menyalahkan Aku atas hidupmu yang menyedihkan; Aku tidak pernah memberi tahu kepadamu bahwa ada yang salah dengan dirimu, atau bahwa dirimu adalah orang berdosa, atau bahwa seksualitasmu adalah hal yang buruk. Seks adalah hadiah yang telah Kuberikan kepadamu dan dengannya kamu dapat mengekspresikan cinta, kegembiraan, dan kebahagaiaanmu. Jadi, jangan menyalahkanKu untuk semua yang mereka buat agar kamu percaya pada semua kebohongan itu."

"Berhentilah membaca kitab-kitab yang tidak ada hubungannya dengan-Ku. Jika kamu tidak dapat membaca diri-Ku di matahari terbit, di dalam pemandangan alam, dalam pandangan teman-teman ataupun di mata putramu ... kamu tidak akan menemukan diri-Ku di kitab mana pun!"

"Berhentilah bertanya kepada-Ku, "Maukah Engkau ya Allah, memberi tahuku bagaimana aku melakukan pekerjaanku dan perutusanku?"

"Berhentilah begitu takut pada-Ku. Aku tidak menghakimi atau mengkritikimu, atau marah, atau terganggu karenamu. Sebab, Aku adalah Sang Cinta Murni."

"Berhentilah meminta maaf atau meminta ampun, tidak ada yang perlu dimaafkan. Jika Aku membuatmu ... Aku akan memenuhimu dengan hasrat, keterbatasan, kesenangan, perasaan, kebutuhan, inkonsistensi ... kehendak bebas. Bagaimana Aku bisa menyalahkanmu jika kamu menanggapi sesuatu yang Aku masukkan ke dalam dirimu? Bagaimana Aku bisa menghukummu karena engkau menjadi dirimu, jika Aku yang membuatmu? Apakah kamu berpikir Aku bisa membuat tempat untuk membakar semua anak-Ku yang berperilaku buruk selama sisa kekekalan? Allah macam apa yang akan melakukan itu?"

"Hormatilah sahabat-sahabatmu dan jangan lakukan apa yang tidak kamu inginkan untuk dirimu sendiri. Yang Kuminta adalah agar kamu memperhatikan hidupmu, sikap mawas diri adalah panduanmu."

"Kekasihku, hidup ini bukanlah ujian, bukan langkah di jalan, bukan latihan, bukan pula awal menuju surga. Hidup ini adalah satu-satunya hal ada di sini dan sekarang hanya itu yang kamu butuhkan. Aku telah membebaskan kamu sepenuhnya, tidak ada pahala atau hukuman, tidak ada dosa atau kebajikan."

"Kamu benar-benar bebas berkreasi; menciptakan Surga atau neraka dalam hidupmu."

"Aku tidak dapat memberi tahu kamu apakah ada sesuatu setelah kehidupan ini, tetapi Aku dapat memberimu sebuah panduan. Hiduplah seolah-olah tidak ada apa-apa setelah dunia ini. Seolah-olah hidup ini adalah satu-satunya kesempatanmu untuk menikmati, mencintai, dan untuk eksis. Jadi, jika tidak ada apa-apa setelah kehidupan ini, maka kamu akan menikmati kesempatan yang Kuberikan kepadamu. Dan jika ada, yakinlah bahwa Aku tidak akan bertanya apakah kamu berperilaku benar atau salah. Namun, Aku akan bertanya. Apakah kamu menyukai kehidupan yang Kuberikan? Apakah kamu bersenang-senang? Apa yang paling kamu nikmati? Apa yang kamu pelajari?...."

"Berhenti percaya pada-Ku; percaya adalah mengasumsikan, menebak, membayangkan. Aku tidak ingin kamu percaya pada-Ku, Aku ingin kau percaya pada dirimu. Aku ingin kamu merasakan diri-Ku di dalammu ketika kamu mencium kekasihmu, ketika kamu menggendong buah hatimu, ketika kamu membelai anjingmu, atau ketika kamu mandi di laut."

"Berhentilah memuji-Ku. Allah egois macam apa menurutmu Aku ini? "

"Aku bosan dipuji. Aku lelah menerima ucapan terima kasihmu. Merasa bersyukur? Buktikanlah dengan menjaga diri sendirimu, kesehatanmu, hubunganmu, dan duniamu itu. Ekspresikan kegembiraanmu! Begitulah caramu memuji-Ku."

"Berhentilah memperumit hal-hal dan ulangilah apa yang telah kamu pelajari tentang-Ku sebagai rutinitasmu sehari-hari."

"Untuk apa kamu membutuhkan lebih banyak mukjizat atau keajaiban? Ada banyak mukjizat di duniamu, lihatlah sekelilingmu, lihatlah dirimu sendiri. Untuk apa begitu banyak penjelasan?"

"Satu-satunya hal yang pasti adalah bahwa kamu ada di sini, bahwa kamu hidup, bahwa dunia ini penuh dengan keajaiban."

- Spinoza

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun