Mohon tunggu...
IWAN RUDIAWAN
IWAN RUDIAWAN Mohon Tunggu... Lainnya - chordbase.net

Saya adalah seorang Blogger yang senang mengamati fenomena kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Naskah Drama : Hitam-Putih

20 Desember 2019   18:29 Diperbarui: 18 Juni 2022   09:06 440
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Musik pembuka ; ( Welcome to The Jungle  : Guns N' Roses)

Layar terbuka ( Suasana hening ; dua orang kakek sedang asyik bermain catur,satu berpakaian serba putih satunya lagi berpakaian serba hitam.selain 

papan catur,diatas meja juga terdapat dua gelas minuman ; kopi dan susu serta kacang goreng yang berserakan. Sesekali mereka menyeruput 

minumannya dan menikmati kacang tersebut )

Putih : "Sak !"    ( Hitam tersentak kaget sesaat ia diam termenung,lalu manggut-manggut sambil mengamati posisi bidak bidaknya, sementara putih 

berdiri dengan satu tangan di punggung dan satunya lagi mengelus-elus janggut putihnya sambil tersenyum ia pun berjalan dan berkata kepada 

penonton dengan Agung )

"Aku adalah putih,... bersih,... jernih,...sejuk...bagai embun pagi,... halus,... murni,... kesabaran dan ketulusan adalah nafasku,... cinta dan kasih sayang 

adalah desahku,... asalku dari negeri nirvana,... dimanakah negeri nirvana ? Negeri nirvana adanya di,... kahayang-ngan !" ( Kemudian ia kembali 

duduk menghadap papan catur di iringi music / lagu Melati Putih  : Bimbo )

Hitam: (tiba-tiba) " Sak ! " ( Putih balik tersentak kaget, termenung manggut-manggut sementara hitam berdiri dengan satu tangan bertolak 

pinggang dan satunya lagi mengusap-usap kumis hitamnya, tertawa dan berkata pada penonton, dengan Jumawa )

"Aku adalah hitam...! gelap...! pekat...! Kelam...! menghantui...! seram...! mencekam...! geram...! mencibir adalah senyum manisku...! anarki dan 

intimidasi adalah hasratku...! Tragedy,...obsesiku ! asalku dari negeri angkara durja...! dimanakah itu ? adanya di... jurang petaka ! " ( Kemudian dia 

kembali duduk menghadap papan catur di iringi music / lagu Hitam Manis : Favourite's dan taklama kemudian )

Hitam :  " Wah... kamu curang !"

Putih :  " Tidak ! kaulah yang licik !"

Hitam :  " Kamu yang licik !"

Putih :  " Kamu yang curang ! demi kebajikan musnahlah kau !" ( Memukul hingga hitam terjungkal tak   sadarkan diri. Sejenak dia berdiri acuh tak 

acuh sambil menepuk-nepuk tangan , namun kemudian menghampiri dan mendekatkan telinganya ke dada si hitam memastikan degup jantung nya )


" hmh.....!" ( Sambil kembali menghadap papan catur, mencoba bermain seorang diri. Setelah beberapa langkah ia pun kesal, dirobohkannya sebagian 

bidak-bidak catur tersebut )

 " huh...!" (Tiba-tiba ia teringat pada sosok si hitam yang tergeletak pingsan,lalu menghampiri dan berusaha menyadarkannya )

" Hitam...! hitam...! bangun hitam ! sadar hitam ! temani aku hitam ! ayo kita bermain lagi !"( Tiba-tiba hitam tersadar dari pingsannya dan langsung 

membalas menyerang si putih )

Hitam : " Demi keonaran musnahlah kau ! ( Putih pun terjungkal pingsan.sementara hitam bangkit menghampiri papan catur, mengamati bidak-

bidaknya yg sebagian berserakan, berusaha membereskannya namun tak sampai selesai,entah kenapa tiba-tiba ia duduk termenung ) Music / Lagu 

Don't Cry  : Guns N Roses )

Hitam : ( Dalam hati ) " Tidak ! bukan ...bukan aku yang salah ! did...dia yang salah ! dialah yang memulai !"( Sambil melempar-Lempar kan bidak-

bidak catur yang berserakan, kemudian ia merenung lagi, lalu melempar lagi, merenung lagi, hingga akhirnya ia pun berdiri menghampiri si putih, 

berusaha membangunkannya dengan memompa-mompa dadanya,mencoba memberikan nafas buatan namun ia ragu-ragu dan mengurungkannya 

sampai kemudian ia pun kembali duduk termenung dalam kesendirian di  iringi music/lagu Kehilangan : Rhoma Irama).

Hitam : ( Setelah sekian lama larut dalam kepedihan kesendirian,tiba-tiba ia berdiri mencari-cari sesuatu yang ternyata adalah sepucuk pistol yang 

langsung ia tempelkan di pelipis kanannya )

" Selamat tinggal dunia ! terpaksa aku harus menyusulnya...aku harus menemaninya ! hidupku ini pun takan berarti tanpa Kehadirannya...hidup ku 

kan serasa hampa,...takan tentu arah dan tujuan ! maaf...selamat tinggal ! good bye ! sayonara !" ( Countdown ; 

lima....empat...tiga...dua...satu...hening...tak juga terdengar bunyi letusan melainkan tiba-tiba )

" Sebentar...!" ( menghampiri sisa minumannya )

" sayang kalau tak dihabiskan !" ( meneguk dan memakan sisa-sisa kacang yang ada, setelah dirasa cukup kemudian ia pun kembali seperti 

sediakala,...lima...empat...tiga...dua...satu...)

Putih : " Stop !"  ( Ternyata si putih tersadar dari pingsannya ) " jangan hitam...jangan kau lakukan itu !"( hitam tersentak kaget,sesaat ia ternganga, 

seakan tak percaya dengan apa yang dialaminya ia pun  menoleh dan menggosok-gosok matanya dan baru setelah sadar serta yakin dengan apa yang 

di lihatnya ia pun bersorak kegirangan )

Hitam :  " Putih...engkaukah itu putih ? engkaukah ? Oohhh...Syukurlah ternyata engkau masih ada !" ( sambil memeluk )

               " maafkan aku ! jangan pernah tinggalkan aku ! Maafkan aku !"

Putih :   " Tidak hitam ! akulah yang seharusnya minta maaf ! dan... aku pun takan pernah meninggalkanmu ! sebab... aku tau persis bagaimana 

rasanya hidup tanpa dirimu"

H+P :    " Ya...kita adalah sejoli !!!"

Hitam :  " Bagai siang dan malam !" 

Putih :    " Bagai suka dan duka !"

H+P :     " Pertentangan kita amatlah merdu merayu...bagaikan melodi tembang melayu !!!"

                " Pertikaian kita amatlah mesra...bagaikan irama...Cha...cha...cha !!!"

 (Kemudian mereka menari dan bernyanyi bersama diiringi music/lagu, That's The Way  ( I Like It )  : KC & The Sunshine Band )

Selesai.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun