Mohon tunggu...
ONEN GRACE NENO
ONEN GRACE NENO Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ekonomi Universitas Tanjungpura

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Teori Thorstein Bunde Veblen dalam Perspektif Pemikiran Ekonomi Aliran Institusional

28 November 2023   19:30 Diperbarui: 28 November 2023   19:44 468
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pemikiran ekonomi aliran institusional telah memberikan wawasan mendalam tentang cara institusi dan kebiasaan mempengaruhi perilaku ekonomi dan sosial. Salah satu tokoh utama dalam aliran ini adalah Thorstein Bunde Veblen, yang dikenal karena teorinya tentang konsumsi dan status. Artikel ini akan membahas bagaimana teori Veblen membuka jendela untuk memahami dinamika konsumsi dan peran status dalam masyarakat modern.

Latar Belakang Teori Thorstein Bunde Veblen

Thorstein Bunde Veblen (1857-1929) adalah seorang ekonom dan sosiolog Amerika yang dikenal karena karyanya "The Theory of the Leisure Class" (1899). Dalam karyanya ini, Veblen mengembangkan teori yang mengajukan bahwa konsumsi bukan hanya tentang memenuhi kebutuhan dasar, tetapi juga tentang menunjukkan status dan prestise sosial.

Dinamika Konsumsi dan Status

1. Konsumsi sebagai Tanda Status

Veblen mengamati bahwa dalam masyarakat modern, konsumsi sering kali bukan hanya tentang memenuhi kebutuhan nyata, tetapi juga tentang menunjukkan status dan posisi sosial. Orang cenderung membeli barang-barang atau layanan yang memberikan kesan kemewahan atau keberhasilan.

2. 'Conspicuous Consumption' dan 'Conspicuous Leisure'

Veblen memperkenalkan istilah "conspicuous consumption" untuk mendeskripsikan kebiasaan membeli barang-barang mewah atau mahal sebagai tanda status. Dia juga mengidentifikasi "conspicuous leisure," yang mengacu pada praktik para elit untuk memamerkan kebebasan waktu mereka yang berlebihan sebagai tanda keanggotaan dalam kelas sosial yang tinggi.

3. Pengaruh Institusi dan Norma Sosial

Veblen menekankan bahwa kebiasaan konsumsi ini dipengaruhi oleh institusi sosial dan norma budaya. Masyarakat dan lembaga-lembaga memiliki peran penting dalam membentuk apa yang dianggap sebagai simbol status dan prestise.

Relevansi dalam Masyarakat Modern

Teori Veblen tentang konsumsi dan status masih memiliki relevansi besar dalam masyarakat kontemporer. Fenomena seperti periklanan yang berlebihan, brand-consciousness, dan budaya selebriti dapat dianalisis dengan lensa teori ini.

Implikasi dan Kritik

Meskipun teori Veblen memberikan wawasan berharga, beberapa kritikus menganggapnya terlalu deterministik dalam menghubungkan perilaku konsumsi dengan faktor status. Mereka juga menunjukkan bahwa dinamika konsumsi dapat sangat bervariasi tergantung pada konteks budaya dan sosial.

Kesimpulan

Teori Thorstein Bunde Veblen tentang konsumsi dan status memberikan kontribusi penting terhadap pemikiran ekonomi aliran institusional. Dengan memahami bagaimana institusi, norma sosial, dan konsumsi saling terkait, kita dapat menggali lebih dalam dalam dinamika ekonomi dan perilaku sosial di masyarakat modern. Teori ini tetap menjadi sumber inspirasi untuk memahami kompleksitas hubungan antara konsumsi, status, dan institusi dalam masyarakat kontemporer.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun