Semua penduduk suatu negara berada di daerah tertinggal dan terpencil. Mereka mempunyai hak yang sama atas pendidikan yang layak dan berkualitas setiap saat. Persamaan hak ditegaskan dalam UUD 1945 dan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional.Â
Dalam praktiknya, hal ini sangat sulit dideteksi. Kesenjangan dalam peluang dan kualitas terjadi di daerah pedesaan dan terpencil, terutama di daerah terpencil. Dalam banyak penelitian, kesenjangan ini terkait dengan langkah-langkah yang mempengaruhi penyelenggaraan pendidikan, seperti : Dosen, lembaga pendidikan, kontribusi masyarakat terhadap pendidikan, dan aspek sosial lain yang mendukung pendidikan.
Beberapa sekolah yang termasuk dalam model penggunaan TIK pendidikan 3T adalah Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Lebak Provinsi Banten. Awalnya pihak sekolah belum mengetahui atau memanfaatkan TIK dalam pembelajaran. Sekolah ini termasuk dalam kategori daerah tertinggal dan terpencil, yaitu daerah yang berada di pedalaman atau terpencil dan tidak mempunyai akses terhadap daerah yang relatif maju.Â
Namun program ini memungkinkan siswa dan guru untuk menggunakan laptop, menonton acara televisi pendidikan melalui televisi pendidikan, mempelajari berbagai mata pelajaran melalui program video pendidikan, dan mengakses berbagai informasi belajar mengajar melalui Internet.Â
Perubahan yang drastic tersebut, menarik untuk dikaji secara mendalam untuk dilakukan penelitian "MANFAAT ICT UNTUK DAERAH TERDEPAN, TERPENCIL, TERTINGGAL (3T) DI PROVINSI BANTEN DALAM PEMBELAJRAN ABAD 21". Dengan demikian tujuan diadakannya penelitian ini adalah mengidentifikasi pemanfaatan dan perkembangan TIK di daerah 3T yaitu: (1) Kontribusi tenaga pendidik, (2) Perkembangan siswa, dan (3) Kontribusi terhadap masyarakat dan orang tua peserta didik.
Proses belajar mengajar menjadi semakin berkembang pesat, bermakna, Serta peserta didik lebih aktif dikelas tidak jenus untuk mencerna pembelajaran yang diberikan oleh tenaga pendidik. ICT sebagai sebuah sumber ilmu pengetahuan.Â
ICT yang dimaksudkan merupakan jaringan raksasa yang mempertemukan dan mengintegrasikan seluruh akses referensi pembelajaran yang ada di muka bumi. Internet-Google-yahoo, dan lain-lain, serta media pembelajaran seperti Youtube, Ruag guru, dan flatfroms  memperlihatkan bagaimana internet dapat meningkatkan hardskill dan softskill peserta didik dalam waktu yang sangat singkat dan cepat.
Fasilitas aplikasi komunikasi seperti Email, Google Classroom, Google Meet, Zoon Meeting memberikan kemudahan kepada Peserta didik. Seorang siswa mampu bekerja sama dengan jarak yang sangat jauh menggunakan aplikasi untuk mendapatkan ilmu dan mampu meningkatkan ilmunya sesuai dengan yang dia inginkan serta mencapai tujuan dan cita-citanya dimasa depan.Â
Dengan berbagai nilai keunggulan ICT dapat menjadi media pembuka terjadinya jalan yang mudah untuk pendidikan. Ini sejalan dengan teknologi yang mengatakan bahwa adanya teknologi manusia semakin lebih berpeluang untuk menciptakan perubahan yang bermanfaat bagi kehidupan yang lebih berkembang dan maju untuk mengembangkan bangsanya. Internet dengan berbagai keunggulan yang sangat bagus di masa sekarang tidak hanya menjadi salah satu sumber referensi, tetapi menjadi tempat bertemunya para individu pembelajar dengan yang lain dalam konteks yang sama.
ICT dalam mendukung peran tenaga pendidik dan para peserta didik untuk mengatasi keterbatasan pancaindra dalam menganalisa, mencerna, mentata ilmu, menyimpulkan dan mempraktikan berbagai keunggulan pengetahuan dan kompetensi yang menjadi objek pembelajaran.Â
Kemudian, ICT merupakan bagian terpenting dalam kerangka kurikulum dan cara unutk kegiatan belajar mengajar yang dirancang oleh tenaga pendidik. Beberapa strategi pembelajaran yang berikan Amanah untuk kurikulum merdeka adalah mempraktikan beragam metode cara pembelajaran sekaligus.Â
Pembelajaran dengan pendekatan seperti ini mampu memberikan kesempatan para guru untuk memiliki evaluasi dari para siswanya agar proses kegiatan belajar mengajar lebih berkembang dari sebelumnya.Â
Disisi lain ICT dapat menjadi sarana yang dapat mempengaruhi dan keseimbangan cara belajar individu yang sangat beragam akibat perbedaan sosial, keinginan, dan setiap individu berbeda kecerdasannya.Â
Hal ini perlu adanya diferensiasi cara pembelajaran dengan memberikan kesempatan untuk seluruh peserta didik untuk mengolah, berpikir dan mencerna sendiri sesuai dengan tipe belajarnya terhadap referensi, modul ajar, dan pendekatan pembelajarannya dengan tetap berada pada kurikulum yang telah ditetapkan.
ICT memberikan fasilitas pengelolaan sumber daya yang dimiliki untuk menjadikan pengelolaan yang berguna, stabil, sempurna, dan terstruktur. Selain itu ICT memberikan pengelolaan terintegrasi proses administrasi, operasional, dan pembelajaran, hingga kegiatan ekstrakurikuler untuk dapat berkembang dengan pesat dan terencana.Â
Kekuatan yang sangat baik untuk ICT yakni mengubah instansi pendidikan menjadi sebuah pusat unggulan terdepan. Sebuah instansi pendidikan yang mampu menerapkan ICT secara memadai memiliki kemampuan untuk menjaadi pusat pengetahuan bagi masyarakat di sekitarnya ataupun Lembaga yang menjalin Kerjasama dengannya.
Dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan TIK di daerah terdepan, terpencil, tertinggal (3T) di Provinsi Banten, seperti di SMPN Satap 4 Cijaku, telah membawa perubahan positif dalam pembelajaran. ICT memberikan kontribusi positif dalam hal tenaga pendidik, perkembangan siswa, kontribusi terhadap masyarakat dan orang tua peserta didik, akses lebih luas terhadap sumber belajar, peningkatan keterlibatan siswa, percepatan perkembangan hardskill dan softskill, desain pembelajaran yang beragam dan efektif, pengelolaan sumber daya pendidikan yang lebih efisien, serta transformasi instansi pendidikan menjadi pusat pengetahuan unggulan di daerah tersebut.
Dalam konteks pemanfaatan ICT di era abad ke-21, beberapa saran yang dapat dipertimbangkan adalah:
1.Peningkatan Infrastruktur : mengubah ketersediaan infrastruktur ICT yang memadai, termasuk akses internet yang cepat dan stabil, serta perangkat keras dan lunak yang diperbarui.
2.Pelatihan dan Pengembangan SDMÂ : Memberikan pelatihan dan pengembangan keterampilan ICT kepada tenaga pendidik dan siswa agar dapat memanfaatkan teknologi secara efektif dalam proses pembelajaran.
3.Pengembangan Konten Edukasi Digital : Mendorong pengembangan konten edukasi digital yang inovatif dan relevan dengan kebutuhan pembelajaran di era digital.
4.Keamanan dan Privasi Data : memverifikasi keamanan dan privasi data dalam penggunaan ICT, termasuk penerapan kebijakan yang tepat terkait perlindungan data pribadi.
5.Kolaborasi dan Koneksi Global : Mendorong kolaborasi dan koneksi global melalui ICT untuk memperluas wawasan, memperkaya pembelajaran, dan mempersiapkan generasi muda menghadapi tantangan global.
6.Pemantauan dan Evaluasi : Melakukan pemantauan dan evaluasi secara berkala terhadap penerapan TIK dalam pendidikan untuk memastikan efektivitasnya dan melakukan perbaikan jika diperlukan.
Dengan menerapkan saran-saran tersebut, diharapkan pemanfaatan ICT dalam pendidikan di era abad ke-21 dapat memberikan manfaat yang maksimal bagi proses pembelajaran dan pengembangan potensi peserta didik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H