Kita melakukan hal semacam ini sepanjang waktu di area lain kehidupan kita. Misalnya saja, saat masih kecil, saya benci kelas olahraga, dan saat kuliah, bau ruang olahraga yang basah oleh keringat sudah cukup membuat saya harus menempuh perjalanan jauh menuju kelas. Saya makan pizza, kentang goreng, dan junk food begitu saja. Bertahun-tahun kemudian, ketika berat badan saya mulai bertambah dan kolesterol saya melonjak, saya belajar sendiri untuk menikmati olahraga dan makanan sehat. Secara alami, saya bukanlah seorang atlet atau penginjil pola makan bersih, namun saya telah belajar untuk melihat manfaatnya.
Cara Kita Memperlakukan Introvert Muda Itu Penting
Mari kita kembali sejenak ke kajian Kagan dan Snidman tentang bayi. Perlu diperhatikan bahwa tidak semua bayi yang sangat reaktif ternyata sama. Ketika bayi yang mudah marah ini dibesarkan oleh orang tua yang terlalu protektif, hal ini justru membuat mereka menjadi lebih berhati-hati dan terhambat saat dewasa. Di sisi lain, ketika bayi-bayi ini memiliki orang tua yang mendorong keberanian dan kemampuan bersosialisasi dengan cara yang sehat, mereka akan tumbuh menjadi orang yang tidak terlalu takut.
Hal ini menunjukkan bahwa cara kita memperlakukan orang introvert, terutama ketika mereka masih muda , sangatlah penting.
Bagaimana kita membantu para introvert muda? Dengan menerima dan menghormati sifat introvert bawaan mereka. Dengan menunjukkan kepada mereka bahwa tidak ada salahnya membutuhkan waktu tenang untuk menyendiri. Terkadang, dengan membantu mereka keluar dari zona nyaman dengan cara yang sehat dan tidak menimbulkan trauma. Yang terpenting, dengan mengajari mereka untuk memenuhi kebutuhan introvert mereka sambil membantu mereka mencapai potensi penuh mereka di dunia "ekstrovert".
Berhentilah Mencoba 'Memperbaiki' Introvert
Kita tidak bisa mengubah DNA kita (setidaknya belum). Jika Anda seorang introvert, Anda akan menjadi orang yang introvert seumur hidup. Anda akan selalu memiliki preferensi umum terhadap lingkungan yang tenang, lingkungan yang tidak terlalu menstimulasi, dan senang menghabiskan waktu sehat sendirian.
Dan tidak apa-apa, karena tidak ada salahnya menjadi seorang introvert .Â
Sudah waktunya kita berhenti memandang introvert sebagai orang rusak yang perlu diperbaiki. Mereka membutuhkan apa yang mereka butuhkan, dan tidak ada yang salah dengan hal itu, sama seperti tidak ada orang yang mengatakan bahwa ekstrovert membutuhkan waktu sosial adalah hal yang salah. Ketika kita berhenti melihat introversi sebagai akibat dari trauma atau cacat karakter, kita semua akan mendapat manfaat dari kekuatan introvert .
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H