Dopamin adalah neurotransmitter. Ini membantu mengontrol fungsi tertentu dengan mengirimkan sinyal antara tubuh dan otak. Kadang-kadang disebut "hormon perasaan-baik", itu terkait dengan emosi positif seperti kebahagiaan, euforia, dan konsentrasi.Â
Dopamin memainkan peran penting dalam berbagai fungsi tubuh, mulai dari gerakan hingga tidur hingga suasana hati. Saat Anda merasakan kesenangan --seperti makan makanan favorit Anda atau bahkan saat berhubungan seks --- otak Anda melepaskan dopamin.
Mungkin ada sisi gelap dari dopamin. Ini terkait dengan kecanduan. Beberapa narkoba ilegal, misalnya, bekerja dengan merangsang pelepasannya dan meningkatkan jumlahnya di otak, begitulah cara orang ketagihan. Begitulah kuatnya dopamin.
Ekstrovert Memiliki Sistem Dopamin yang Lebih Aktif
Lalu apa hubungannya dengan sosialisasi?
Karena ekstrovert memiliki sistem dopamin yang lebih aktif, mereka lebih bersemangat dengan kemungkinan mendapatkan hadiah.Â
Dopamin memberi mereka energi untuk, katakanlah, memulai percakapan dengan orang asing atau nongkrong di bar sampai panggilan terakhir.Â
Meskipun hal-hal ini melelahkan, dopamin mengurangi biaya usaha mereka. Ini seperti mendapatkan segelas espresso sebelum berlari.
Dopamin bahkan menjelaskan mengapa ekstrovert mungkin berbicara lebih keras, lebih cepat, dan lebih percaya diri. Ini adalah cara untuk menarik lebih banyak perhatian pada diri sendiri dan memposisikan diri untuk mendapatkan imbalan sosial.
Introvert juga memiliki dopamin, tetapi sistem dopamin kita tidak "muncul" seperti sistem ekstrovert. Kami hanya tidak "kecanduan" untuk mengejar hal-hal yang dikejar oleh ekstrovert.
Memiliki sistem dopamin yang kurang aktif juga berarti bahwa introvert mungkin menemukan tingkat rangsangan tertentu - seperti suara keras dan banyak aktivitas --sebagai hukuman, menjengkelkan, dan melelahkan. Ini menjelaskan mengapa introvert dalam skenario bar siap untuk melarikan diri setelah beberapa saat.