Mohon tunggu...
SANTOSO Mahargono
SANTOSO Mahargono Mohon Tunggu... Pustakawan - Penggemar Puisi, Cerpen, Pentigraf, Jalan sehat, Lari-lari dan Gowes

Pada mulanya cinta adalah puisi. Baitnya dipetik dari hati yang berbunga

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Di Perbatasan

2 Maret 2022   18:02 Diperbarui: 2 Maret 2022   18:15 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pertama kali peluru ditembakkan
Perbatasan mulai sibuk
Hari Minggu tak lagi libur
Malam hari terjaga

Tak ada waktu bercinta
Perbatasan merenggut harta, teman setia, dan kenangan

Kemenangan seperti puncak kematian
Pada perbatasan, korban tak ada harganya
Medan laga dipenuhi serigala
Rumah berubah pos penjagaan

Di perbatasan,
Langit menyala bumi berdebu
Jejak kaki terhapus darah
Tangis ditumpas letupan

Sirine dan ambulan menyalak
Tembang perbatasan
Terdengar berjatuhan
Antara jasad, dan selongsong peluru

Sejarah menorehkan kisah, bahwa senjata dicipta bukan untuk mengatakan cinta.

Perbatasan adalah jarak damai dan lalai.

SINGOSARI, 2 Maret 2022

Sumber gambar https://www.alinea.id/

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun