Kobaran api masih membara, kini di depannya ada sebuah pintu. Ia belum membakarnya. Karena mungkin itu jalan keluar dari segala kepedihan ini. Namun ternyata tidak, tiba-tiba ada suara menggedor dari luar. "Sandra sayang, aku pulang, bukakan pintu dong sayang" pekik Rendi dengan nada mabuk berat.
 Api di tangan Sandra masih membara, menjilat-jilat pintu hingga terbakar. Lambat laun pintu itu terbakar dan mengelupas menjadi arang. Di balik pintu sekujur tubuh lelaki sedang dilahap api. Jilatannya tak mampu dipadamkan oleh papun. "Minuman keras bukan pelarian, rumah adalah tujuan pulang, sebab manusia hakikatnya berpulang" sebuah bisikan misterius diterima telinga Sandra.
"Ssssstt......Ssssssstt......" Sandra hanya mendesis lalu mengelupas kulitnya dan menyelinap diantara kaki tempat tidur keluar bersama hembusan angin yang halus.
SINGOSARI, 13 Juli 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H