Mohon tunggu...
SANTOSO Mahargono
SANTOSO Mahargono Mohon Tunggu... Pustakawan - Penggemar Puisi, Cerpen, Pentigraf, Jalan sehat, Lari-lari dan Gowes

Pada mulanya cinta adalah puisi. Baitnya dipetik dari hati yang berbunga

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Sahabat Pelupa

4 Januari 2021   23:44 Diperbarui: 5 Januari 2021   00:23 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://image.freepik.com/

Mendengar teriakan itu aku segera menyelesaikan urusan mandi. Bergegas keluar kamar mandi menuju ruang tamu. Kulihat hanya istri Roni yang celingukan mencari suaminya. 

"Lho lha tadi masih disini mbak, masak sudah berangkat ke bandara? lha itu sepeda motornya disana" jelasku ikut kebingungan mencari posisi Roni.
"Aduh gimana sih Mas Roni ini....." keluh istri Roni.

Pikiranku segera tanggap. Kuraih ponsel di meja ruang tamu. Kulihat sebuah pesan masuk di WA.

"Bro, aku naik angkot, mumpung tadi ada angkot berhenti lama, sopirnya melihatku terus, kasihan tidak ada penumpangnya."

Aku sih tidak masalah ia naik apapun. Aku juga tak masalah dengan tabiatnya yang pelupa. Hanya aku sedikit gelisah, apakah ia lupa bahwa aku masih bujang, dan ini istrinya tertinggal di rumahku.


SINGOSARI, 4 Januari 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun