Mohon tunggu...
SANTOSO Mahargono
SANTOSO Mahargono Mohon Tunggu... Pustakawan - Penggemar Puisi, Cerpen, Pentigraf, Jogging

Sesungguhnya aku tiada, hingga Tuhan membenamkan cinta di relung rusuk

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Matinya Lelaki Posesif dan Pesimis

3 Januari 2021   14:29 Diperbarui: 3 Januari 2021   14:55 311
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Hahaha...mau posesif sama Resti??? rasain kau Arman!" cibir perempuan-perempuan itu. Jiwa perempuan mereka seolah terwakili Resti yang kali ini akan mendampingi Arman menjadi pacarnya.

Benar saja, beberapa hari kemudian status Arman sempat diunggah. "Daripada putus, lebih baik aku mati saja." Demikian status Arman itu menjadi bahan gunjingan seisi kontrakan Nora. Mereka tertawa campur sinis. Tak henti-hentinya berbagai cibiran terus berbuih dari bibir-bibir tanpa lipstik itu.

"Aku akan membantumu! belum tahu rasanya pistol polwan ya?" jawab Resti di kolom komentar.

Membaca komentar itu serempak teman-teman Nora berkata: "Alaaayyyy"

SINGOSARI, 3 Januari 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun