Bu Maria bersimpuh di depan Erwin yang berdiri membatu. Berkali-kali terdengar permohonan maaf yang terpotong-potong karena derai air mata. Erwin tak bisa menjawab apapun, bahkan hanya untuk kata maaf seperti yang sudah-sudah. Ia terus berdiri seperti monumen di tengah taman kota. Monumen yang menjadi ikon kota Surabaya.
Malang, 20 September 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!