"Ya, sementara tinggal disini sampai cucuku datang membawa bunga"
Belum sempat aku menjawab, tiba-tiba pandanganku seperti berputar hebat. Aku seperti masuk dalam lorong yang terang di ujungnya. Ketika sampai di ujung yang terang itu mataku terbuka. Kulihat wajah sedih Ibu. Tubuhku pun digoyang-goyang ibu.
"Tolong nak taburkan bunga ini di makam Kakek dan Nenek, biar Mas Andre nanti yang mengantar. Bapakmu belum pulang" pinta ibu.
Tanganku gemetar menerima bunga tabur yang terbungkus daun pisang itu. Sementara di telingaku semakin nyaring suara sapu lidi yang sedang disapukan ke tanah.Â
"Sreeekkk.......sreeeekkk.......sreeeeekkkk"
SINGOSARI, 26 Agustus 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H