Mohon tunggu...
SANTOSO Mahargono
SANTOSO Mahargono Mohon Tunggu... Pustakawan - Penggemar Puisi, Cerpen, Pentigraf, Jalan sehat, Lari-lari dan Gowes

Pada mulanya cinta adalah puisi. Baitnya dipetik dari hati yang berbunga

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Perang Dingin Tukang Pamer Vs Tukang Kepo Saat Tinggal di Rumah Saja

10 April 2020   21:14 Diperbarui: 12 April 2020   05:22 676
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tinggal di rumah saat kondisi pandemi corona berimbas pada banyak hal. Mulai dari cara membuang kejenuhan hingga tips-tips berbagai hal. Ada yang rajin mengolah berbagai makanan di rumah. Ikut membantu mengerjakan tugas sekolah, ada pula untuk hobi membaca, menulis, fotografi, merawat tanaman, merawat hewan peliharaan dan berbagai kegiatan lainnya untuk mengusir bosan.

Alhasil ada yang bilang selama tinggal di rumah tambah gemuk. Di bagian lain ada yang bilang nggak selalu gemuk, bisa disiasati. Ada pula yang bilang gara-gara tinggal di rumah saja membuat belanja paket data internet menjadi bengkak. Bahkan ada yang iseng membuat berbagai vlog dengan aplikasi di smartphone.

Saya sendiri hampir empat minggu di rumah dan berkumpul dengan keluarga. Masuk kerja bahkan bisa dihitung dengan jari, mungkin sekitar enam atau tujuh kali saja. Itupun dengan waktu sangat pendek, yaitu masuk jam delapan dan pulang jam dua belas siang. Selama di kantor pun tak banyak yang diperbuat. Kawan-kawan di kantor hanya bercerita tentang berbagai hal virus corona sesuai apa yang diterima melalui berbagai pesan di smartphone.

Tentu diantara kita tak bisa memungkiri bahwa ada berbagai group pesan dalam smartphone. Taruhlah group teman sekolah, group teman kerja, group profesi, group komunitas hingga group yang isinya untuk hiburan semata. Saat ada himbauan untuk tetap tinggal di rumah seperti ini, pesan-pesan di berbagai group seperti silih berganti menayangkan berbagai hal tentang virus corona. Sesekali ada hoaks atau berita palsu dan sesekali ada yang mencoba mengunggah komedi agar tak tegang memikirkan wabah virus corona.

Ada satu hal unik yang mungkin kalian pernah juga mengalaminya, yaitu "perang dingin" antara tukang pamer melawan tukang kepo. Lalu apakah perang dingin itu dimenangkan oleh tukang pamer? atau malah tukang kepo? silahkan baca sampai tuntas ya. 

Memang selama pandemi virus corona ini selain mentaati anjuran tinggal di rumah ada juga himbauan penting, yaitu jaga jarak. Sehingga jika kita terpaksa keluar rumah harus waspada untuk jaga jarak dengan orang lain, menggunakan masker dan juga rajin mencuci tangan dengan sabun atau dengan hand sanitizer. 

Wah jadi panjang lebar ya?

Ya memang, tulisan ini selanjutnya akan mengisahkan tentang panjang kali lebar bagaimana sebuah "perang dingin" antara tukang pamer dan tukang kepo - diulang-ulang terus, kapan ceritanya. Sabar.

Tukang pamer mati gaya kehabisan stok

Situasi saat ini adalah situasi sulit bagi tukang pamer. Ia akan tinggal di rumah selama kurun waktu empat belas hari atau bahkan lebih. Ia tak boleh kemana-mana kecuali memenuhi kebutuhan sehari-hari, itupun tak jauh-jauh, paling sekitar rumah saja. Jika sedang malas gerak, bisa saja ia menyuruh pembantu rumah tangga yang melakukan. Apalagi bisa pesan makanan melalui ojek online. 

Sungguh realita yang "mengharuskan" tukang pamer nggak hanya malas gerak, tapi juga mati gaya. Bayangkan, selama ini ia bebas melenggang kemana suka. Plesir kesana kemari. Mengunjungi destinasi yang unik serta instragamable. Cekrak cekrek, selfie dan mengunggahnya ke berbagai aplikasi media sosial. Tentu tak lupa dengan caption, mention, tag serta narasi yang menggoda siapa saja yang menjadi pertemanan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun