Mohon tunggu...
SANTOSO Mahargono
SANTOSO Mahargono Mohon Tunggu... Pustakawan - Penggemar Puisi, Cerpen, Pentigraf, Jalan sehat, Lari-lari dan Gowes

Pada mulanya cinta adalah puisi. Baitnya dipetik dari hati yang berbunga

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Sebaris Pisang di Atas Meja Makan

22 Maret 2020   08:45 Diperbarui: 22 Maret 2020   08:55 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebaris pisang tetap dalam posisi sempurna. Mereka tetap menunggu aba-aba yang tak terucap. Kewaspadaan adalah percaya diri yang tinggi.

Semua nasib sudah tertulis di resep masakan. Melebur lapar dan dahaga diatas meja yang tersaji makan minum rupa-rupa.

Biarkan sendok beradu garpu di piring yang lapang. Mereka saling beradu cepat menyuapi mulut yang buas. Mengunyah segala pertikaian menjadi ampas nafsu yang memenuhi lambung.

Sebaris pisang terus siaga, melirik peperangan yang hampir usai, sebelum semua menutup sarapan pagi dengan pergi, lalu sunyi.


SINGOSARI, 22 Maret 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun