Sebaris pisang tetap dalam posisi sempurna. Mereka tetap menunggu aba-aba yang tak terucap. Kewaspadaan adalah percaya diri yang tinggi.
Semua nasib sudah tertulis di resep masakan. Melebur lapar dan dahaga diatas meja yang tersaji makan minum rupa-rupa.
Biarkan sendok beradu garpu di piring yang lapang. Mereka saling beradu cepat menyuapi mulut yang buas. Mengunyah segala pertikaian menjadi ampas nafsu yang memenuhi lambung.
Sebaris pisang terus siaga, melirik peperangan yang hampir usai, sebelum semua menutup sarapan pagi dengan pergi, lalu sunyi.
SINGOSARI, 22 Maret 2020
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!