Mohon tunggu...
Omri L Toruan
Omri L Toruan Mohon Tunggu... Freelancer - Tak Bisa ke Lain Hati

@omri_toruan|berpihak kepada kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Politik

Memahami Gerakan Anti Ahok dari Perspektif Dunia Roh

29 Oktober 2016   10:51 Diperbarui: 29 Oktober 2016   12:42 1545
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dan klaim ini tentunya tidak seperti menancapkan pancang di lahan kosong, lalu mengklaim bahwa lahan tersebut milik si A atau si B, lalu mendirikan bangunan liar bahkan diperjual belikan hanya dengan modal klaim demikian. 

Tentu tidak, hukumnya ada, yakni: yang kuatlah akan tampil sebagai pemenang.

Apakah yang di alam nyata bisa mempengaruhi alam roh?

Tentu bisa, karena keduanya berkaitan. Ada banyak acara yang dilakukan di alam nyata yang ditujukan guna mempengaruhi keadaan di alam roh, dengan maksud bagaimana supaya dampaknya juga termanifestasi di alam nyata.

Lalu, akan seperti apakah akhir dari kisruh Ahok ini?

Kembali ke penjelasan di atas, yang lebih kuatlah yang akan menang.

Jika demikian, siapa yang lebih kuat? Apakah mereka yang ada di belakang Ahok atau mereka yang berupaya menghabisi Ahok?

Tentu, kita harus tetap kembali melihat penjelasan di atas. segala sesuatu tidak harus selalu terlihat. Massa yang kelihatannya banyak, bukan berarti otomatis mereka unggul secara kuantitas maupun kualitas dalam soal "power" atau kuasa.

Lalu, bagaimana supaya kita bisa menyimpulkan keadaan atau hasil akhir dari situasi yang terjadi saat ini?

Tentu, jika anda berminat memahaminya, anda harus melangkah dan memasuki alam roh. Mari melangkah dan bermainlah di sana, dan anda akan segera tahu seperti apa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun