Mohon tunggu...
Omri L Toruan
Omri L Toruan Mohon Tunggu... Tak Bisa ke Lain Hati

@omri_toruan|berpihak kepada kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Politik

Memahami Gerakan Anti Ahok dari Perspektif Dunia Roh

29 Oktober 2016   10:51 Diperbarui: 29 Oktober 2016   12:42 1545
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: harianterbit.com

Targetnya jangka pendeknya adalah: Ahok tamat dan cuti selamanya.

Membunuh adalah tindakan yang sengaja dilakukan untuk mematikan, menghabisi, atau menghilangkan  nyawa. Tindakan itu bisa dilakukan secara langsung maupun perlahan-lahan, dengan tujuan menghabisi,  atau menghilangkan nyawa si target.

Membunuh itu juga sebenarnya bukan hanya soal nyawa, atau menghilangkan  kehidupan seseorang. Membunuh juga bisa dilakukan dengan perkataan, pikiran, dan perasaan.

Membunuh orang lain dengan perkataan yakni fitnah. Dengan mengatakan dan menyebarkan kebohongan tentang orang lain adalah juga "tindakan pembunuhan". Tindakan demikian dimaksudkan untuk menghabisi seseorang. Ketika karakter, harga diri, nama baik dihabisi. Dengan tuduhan,  fitnah, ujaran kebencian, hinaan, ejekan dan kebohongan yang didorong oleh niat jahat.

Dengan perasaan, seseorang dibunuh dengan iri hati, kebencian, dengki, dan amarah yang tak kunjung padam. Hanya karena tidak menyukai, tidak senang, iri, atas keberhasilan dan kelebihan orang lain, maka hal itupun dilakukan.Tidak berhenti sampai di situ, berbagai upaya yang didorong oleh niat jahat selalu dicari dan dipikirkan guna mencelakai, menghabisi seseorang yang sangat dibenci. Bagaimana supaya sesegera mungkin si target bisa " habis", atau tamat riwayatnya dengan segera.

Disadari atau tidak, tindakan di atas adalah merupakan tindakan"pembunuhan". Perlahan atau cepat, melakukan tindakan di atas  akan menghantar seseorang atau sekelompok orang kepada tindakan membunuh dalam arti yang sesungguhnya.

Hal itu tidak bisa tidak, dan tentu sangat berkaitan. Segala hal tidak terjadi begitu saja, selalu ada alasan untuk segala sesuatu.

Percaya atau tidak, mendatangkan dukun ke KPK walaupun dikemas sebagai "Ritual Tangkap Ahok", sebenarnya ditujukan untuk menghabisi Ahok.

Mungkin, anda mengatakan bahwa saya berlebihan dan mengada-ada. Tidak apa, ini soal bagaimana dan dengan apa kita melihat. Jika anda melihat sesuatu hanya dengan indera jasmani, tentu banyak hal yang akan luput dari pengamatan anda. Segala hal tentu tidak harus selalu terlihat. Namun, bukan berarti bahwa apa yang tidak terlihat itu tidak ada. Tentu ada, hanya memang sepertinya tidak terlihat saja.

Dan, bukan berarti bahwa apa yang tidak anda lihat, maka yang lain pasti tidak melihatnya juga. Tentu tidak begitu, karena kita melihat dengan cara yang berbeda. Dunia atau alam yang bisa kita lihat tentu sangat terbatas, ada "alam lain" yang lebih luas yang luput atau tidak dapat dijangkau tanpa menggunakan "perangkat" yang tepat untuk melihat dan memahaminya.

Sederhananya, anda tidak bisa melihat dan mendengar gelombang atau siaran radio dan televisi tanpa perangkat. Dan itu tidak berarti bahwa di sekitar anda tidak ada kedua gelombang tersebut, hanya karena anda tidak memiliki perangkat radio dan televisi. Ada, hanya anda tidak bisa melihat dan menjangkaunya tanpa menggunakan perangkat untuk itu. Dan ketika anda memiliki perangkat untuk menangkap gelombang atau siarannya, maka anda akan bisa melihat dan mendengar apa yang sedang on air di gelombang tersebut.

Demikian juga dengan "alam roh", anda hanya bisa menjangkaunya dengan perangkat yang bisa berfungsi di alam roh. Indera jasmani tentu tidak bisa menjangkaunya, karena alamnya beda. Namun, bukan berarti bahwa alam roh tidak berhubungan dengan alam nyata. Tentu keduanya saling berkaitan. Apa yang terjadi di alam nyata boleh jadi merupakan  "hasil" atau akibat dari apa yang terjadi di alam roh.

Peperangan atau kekacauan di alam nyata adalah akibat dari apa yang terjadi di alam roh. Dan tentu hal ini sulit anda cerna, karena memang hal ini tidak diajarkan di bangku sekolah. Menurut anda bagaimana caranya paranormal bekerja? Tentu mereka bekerja di alam roh, lalu kemudian menariknya ke alam nyata. Demikianlah mereka mencari untung atau rejeki di alam nyata, dengan bekerja atau beracara di alam roh.

Apakah paranormal selalu berhasil?  Tentu tidak! Hukum yang berlaku di alam roh sama dengan yang berlaku di alam nyata: " Yang kuat yang menang", dan itu pasti. Jika anda pernah berurusan dengan paranormal, dan ternyata apa yang anda kehendaki tidak terkabul atau terwujud, maka sekarang anda tahu apa penyebabnya. Ia tidak kuat atau kalah kuat.

Atau, bisa juga anda berurusan dengan paranormal yang sebenarnya tidak punya kapasitas untuk "beracara" di alam roh.  Tentulah sekarang anda sudah mengerti akan seperti apa hasilnya, jika berurusan dengan praktisi demikian.

                                                                                 *****

Jangan  anda kira bahwa berbagai demo, ujaran kebencian, fitnah dan aneka trik dan upaya menjatuhkan Ahok hanya sebatas  apa yang bisa anda lihat di Balai Kota, gedung KPK dan media sosial. Tentu tidak! Itu hanyalah manifestasi dari " pergolakan" yang juga sedang berlangsung di alam roh. 

Ada "pertikaian" yang lebih hebat sebenarnya yang terjadi di alam roh, walaupun luput dari pengamatan anda. Dan sangat sering, kita hanya melihat dampak atau manifestasinya yang hampir sudah tidak ada gaung atau efeknya di alam nyata. Itu bukanlah seperti yang anda kira, sebelumnya telah terjadi " pemberesan" di alam roh, dan yang anda bisa lihat hanyalah efek sisa atau bekasnya termanifestasi di alam nyata.

Kalau begitu, apakah Ahok mempunyai "pasukan" di alam roh untuk menjagai dia? Hmmm.... tentu tidak! Ahok tidak memiliki satpol PP di alam roh seperti yang mungkin anda duga.

Lalu, siapa yang mengawal atau berperang untuk Ahok di alam roh?

Baiklah, saya akan buka sedikit untuk anda. Alam roh itu secara umum bisa dibagi tiga bagian. Wilayah terang yakni area kebaikan dan kebenaran. Kemudian wilayah gelap, yakni area penguasa kejahatan, dan satu lagi area konflik dimana terang dan gelap bertempur guna memperebutkan atau saling memperluas areanya.

Atau, jika anda mau menambahkan area netral itu boleh-boleh saja, namun saya menggolongkannya ke area konflik, karena yang namanya konflik tidak harus selalu frontal dan sporadis tentunya. Masing- masing kekuatan ini jugalah yang mengendalikan segala yang terjadi di alam nyata. Apa yang diklaim di alam roh, tentu akan mengikat di alam nyata.

Dan klaim ini tentunya tidak seperti menancapkan pancang di lahan kosong, lalu mengklaim bahwa lahan tersebut milik si A atau si B, lalu mendirikan bangunan liar bahkan diperjual belikan hanya dengan modal klaim demikian. 

Tentu tidak, hukumnya ada, yakni: yang kuatlah akan tampil sebagai pemenang.

Apakah yang di alam nyata bisa mempengaruhi alam roh?

Tentu bisa, karena keduanya berkaitan. Ada banyak acara yang dilakukan di alam nyata yang ditujukan guna mempengaruhi keadaan di alam roh, dengan maksud bagaimana supaya dampaknya juga termanifestasi di alam nyata.

Lalu, akan seperti apakah akhir dari kisruh Ahok ini?

Kembali ke penjelasan di atas, yang lebih kuatlah yang akan menang.

Jika demikian, siapa yang lebih kuat? Apakah mereka yang ada di belakang Ahok atau mereka yang berupaya menghabisi Ahok?

Tentu, kita harus tetap kembali melihat penjelasan di atas. segala sesuatu tidak harus selalu terlihat. Massa yang kelihatannya banyak, bukan berarti otomatis mereka unggul secara kuantitas maupun kualitas dalam soal "power" atau kuasa.

Lalu, bagaimana supaya kita bisa menyimpulkan keadaan atau hasil akhir dari situasi yang terjadi saat ini?

Tentu, jika anda berminat memahaminya, anda harus melangkah dan memasuki alam roh. Mari melangkah dan bermainlah di sana, dan anda akan segera tahu seperti apa.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun