Mas Anies pasti tahu, betapa lihainya kebencian mendustakan kebenaran. Dan itulah yang sedang terjadi di setiap huru- hara dan aksi para haters menolak Ahok. Dan Mas Anies sekarang sudah menjadi salah satu dari mereka meskipun dengan cara Mas Anis yang santun.
Apakah Mas Anies sudah lupa seperti apa rasanya dizholimi saat Mas Anies  mendukung Pak Jokowi? Namanya orang dizholimi, pastilah orang yang memilki nurani akan bersimpati. Bahkan, sekalipun yang dizholimi itu layak dan pantas dizholimi,  nurani  tidak akan pernah membenarkannya.
Ini soal rasa Mas Anies, Â dan jika itu terus dipelihara, perlahan dan pasti , ia akan membunuh nurani. Itulah kebencian, jika ia tidak segera dibinasakan, maka ia akan minta dipuaskan dan dibalaskan. Dan kebencian yang dibalaskan akan melahirkan dan melipatgandakan kebencian.Â
Mas Anies tidak mungkin tidak tahu, bahwa Kebencian tidak akan pernah selesai dengan kebencian,  lalu kenapa Mas Anies  menyalakan kembali kebencian yang hampir redup?
 Mungkin saja Mas Anies menganggapnya hanya sekedar menumpang lewat, namun pernyataan Mas Anies ini justru memberi jalan dan tempat untuk kebencian, dan membiarkannya menginap dan menetap di hati Mas Anies, pecayalah!
Benar Mas, jangan  mengotorinya dengan kebencian. Kami tidak pernah menyangka akan seperti ini loh Mas!
Mas Anies kan pencetus Indonesia Mengajar? Masakan yang diajarkan yang beginian Mas?Â
Sesungguhnya, kita adalah apa yang kita isi didalamnya. Oleh karena itu pikirkan dan  pilihah yang baik, yang benar, sedap didengar, yang disebut kebajikan, apa yang patut dipuji.
Terlalu, jika Mas Anies berubah setelah seminggu dikelilingi para hater itu. Mas Anieslah yang seharusnya mengubah mereka, bukan Mas Anies yang berubah dan menjadi serupa dengan mereka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H