Mohon tunggu...
Omri Samosir
Omri Samosir Mohon Tunggu... Wiraswasta - Manusia biasa biasa saja dan tidak akan mengganggu hidup anda

Menulis itu lebih dari sekedar menyenangkan, karena juga mendorong keinginan membaca. Cara yang paling konvensional adalah menulis yang benar benar kita ketahui, tetapi menulis untuk sesuatu yang tidak seluruhnya kita ketahui juga bisa menjadi asyik, karena segera mengetahui dari pembaca kita, betapa bodoh dan dangkalnya kita dan ahirnya mendorong untuk lebih tahu. Saya menyenangi perjalanan jauh, olah raga, fotografi, nanam sayur dan mendorong kiat hidup sehat.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Apakah Maksudnya "Pola Makan yang Sehat"?

5 Juni 2020   11:34 Diperbarui: 5 Juni 2020   11:31 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

 Otak saya selalu sangat terganggu manakala mendengar NASIHAT dari mereka yang mengaku AHLI, tentang bagaimana cara makan yang sehat, makanan apa yang digolongkan sebagai sehat, berapa banyak yang boleh dimakan, bagaimana mengolah bahan makanan sehat, dst..dst. 

Seorang praktisi pengobatan mengatakan "MAKANLAH MAKANAN SEHAT...". 

Bung.. makanan sehat itu seperti apa? Apakah sehat itu maksudnya makanan segar, dimasak, diolah, apakah sayur, daging, cumi, kedondong, pete, jengkol, kwaci, komodo..?? Ahli lain mengatakan " CARA MAKAN SEHAT ITU ADALAH MAKAN YANG SEIMBANG.." 

Bung.... SEIMBANG ITU MAKSUDNYA APA? Apakah maksudnya adalah jumlahnya sama banyak antara carbo, protein dan lemak, atau bagaimana? Atau ada pedasnya, ada asamnya, tidak terlalu asin, yang berserat sama banyak dengan tidak berserat, warna nya harus seimbang campuran kuning, hijau dan biru. Ada lagi yang selalu mengatakan "BISA MAKAN APA SAJA ASAL TIDAK BERLEBIHAN" [dalam bahasa Inggrisnya disebut "eat in moderation". Mas....BERLEBIHAN  itu maksudnya apa sih? Sesendok atau seember itu berlebihan atau bukan? Apakah maksudnya boleh makan cabai tapi tidak sampai nangis, boleh MSG dan Formalin tapi sampai mencret, pengawet dan soda asal tidak seember. Adalah salah besar bila memberikan pernyataan atau arahan yang sifatnya KUALITATIF saja, dan tidak disertai ukuran KUANTITIF. 

Kalau saya mengatakan "banyak", maka itu adalah KUALITATIF. Ia bisa saja berarti 10 butir, 200 Ton, atau 1 mg, tergantung benda nya dan digunakan untuk apa. Teman saya dari Jogya, kalau "marah sekali" itu berbeda ukurannya dari teman yang orang Menado. Perlu ada ukurannya dan sayangnya memang tidak gampang untuk memberi ukuran. Nah... ini menjadi masalah kedua. 

Contoh diatas terlalu sering kita dengar. Bukan hanya dari praktisi pengobatan [yang nota bene memang tidak pernah diajar mengenai apa itu makanan sehat dan nutrisi di sekolahnya dulu] atau juga Pemerintah melalui pejabatnya yang mungkin hanya baca teks pidato yang ditulis oleh staff nya. Mungkin mereka bermaksud baik, namun karena ilmunya terbatas [bodoh], maka mereka ini selalu menciptakan kebingungan yang kronis. 

Ketidaktahuan tadi akan beranak pinak dengan cepat manakala dibiakkan di media sosial. Maka para pendengar atau pembaca seperti kita akan mencoba meraba raba, apa yang mereka maksudkan dengan makan sehat, makanan sehat, cara makan sehat dan seterusnya. Namun untungnya banyak sekali diantara kita yang memperhatikan makanannya yang menjadi lebih mengerti tentang makanan dari mereka mereka yang mengaku ahli tadi. 

Salah satu rahasia untuk mengerti makanan sehat adalah mulai memperhatikan makanan itu sendiri. Beberapa fakta historis dan empiris sangat perlu diketahui bila kita ingin mengetahui tentang makan[an] sehat: *Kesesuaian jenis makanan untuk seseorang banyak ditentukan dari DNA seseorang, yang terus menerus diperbaharui oleh cara makan nenek moyangnya. 

Jadi sangat perlu melihat latar belakang keluarga. Sesuai dalam hal ini belum berarti baik dan mungkin saja perlu diubah. Yang perlu dimengerti adalah kebiasaan makan nenek moyangnya akan membentuk jenis enzyme yang diproduksi oleh badan seseorang. Bila ayah ibu nya tidak pernah makan sayuran, maka enzyme pencerna sayuran dibadannya akan sangat sedikit. Kemungkinannya orang tadi tidak akan suka sayuran, atau kalaupun dipaksa makan sayuran dalam jumlah banyak maka sayuran tadi tidak dapat dicerna dengan baik.

Secara Kualitas, SEHAT itu perlu didefinisikan dengan baik. 

Mestinya ia adalah bahan yang tidak mengandung racun, bakteri atau toxin yang berbahaya untuk tubuh, maupun dalam keadaan alami ataupun setelah diolah. Ini bisa saja berbeda beda untuk setiap orang. Bila diolah, bahan tadi juga tidak dicemari oleh substansi yang tidak sehat, seperti MSG, Pengawet, Warna, essense dan bahan lain yang berbahaya untuk tubuh. *Jenis dan jumlah makanan sehat yang dikonsumsi banyak tergantung dari kebutuhan fisik seseorang, jenis pekerjaan, ketersediaan bahan makanan disekitarnya dan tentunya kemampuan ekonominya. Semua orang bisa berbeda, namun semua orang bisa juga sama sama sehat konsumsi yang berbeda tadi. 

Dalam kondisi tertentu, cara makan seseorang bisa "dipaksa" untuk mengikuti pola tertentu. Ini selalu dilakukan bila cara atau pola makan orang tadi ternyata menimbulkan masalah kesehatan tertentu. Ini yang disebut dengan istilah DIET  atau pola makan. Contohnya sesorang bisa dilatih untuk menjadi vegetarian, bila memang terbukti protein hewani ternyata menimbulkan masalah untuk dirinya. Jenis enzyme yang diperlukan untuk pola makan baru tadi akan berubah menyesuaikan diri dalam jangka waktu tertentu dengan asupan baru ini. 

Ratusan cara DIET yang tersedia saat ini mengacu pada pola makan kelompok masyarakat tertentu yang tersebar diseluruh dunia. Sebelum mulai meniru atau mengikutinya, kita perlu mengerti apakah ada alasan yang kuat baginya untuk merubah pola makan yang ada. *Setiap orang perlu menghayati interaksi antara makanan dan kesehatan badannya secara personal. 

Kita sangat perlu merasakan atau mengerti apa yang terjadi bila kita makan gula, garam, daging, telur, sayur atau apa saja yang kita konsumsi. Lebih spesifik lagi, kita perlu tahu apa yang terjadi misalnya bila saya makan 1 butir telur rebus, 2 atau 3 telur rebus, sehingga saya tau takaran yang baik untuk badan saya. 

Pada saat itu saya akan mengerti apa yang disebut SEHAT, TIDAK BERLEBIHAN, CUKUP. 

Pengetahuan dan pengalaman pribadi atas kombinasi jenis makanan, apakah itu Carbo, protein, lemak dan asam Uleic diperlukan untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan SEIMBANG. Tentu ada sejumlah petunjuk umum untuk makanan dalam berbagai hal. Misalkan pada saat ini makanan yang sehat itu terdiri dari minimal 70% makanan mentah dan 30 makanan diolah; protein hewani perlu dibatasi maksimal 15% dari jumlah makanan; jumlah garam dapur dibatasi 2,5 gram perhari; sayur dan buah minimal 30% dari total, dst, dst. 

Ini hanyalah petunjuk umum yang tidak mungkin sama untuk setiap orang, tidak sama untuk daerah panas dan dingin, tidak sama untuk pekerja fisik keras dan penulis, laki dan perempuan, tua dan muda. Petunjuk umumnya perlu [sayangnya banyak ahli yang tidak tahu juga parameter seperti ini], namun harus, sekali lagi harus di buat menjadi personal. Pengetahuan akan makanan dan nutrisi masih berkembang terus. 

Kita perlu terus menerus menambah pengetahuan tentang hal ini dan sekaligus "berbicara" atau memperhatikan interaksi dengan tubuh kita. untuk menjadi sehat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun