Bagaimana hal ini perlu disikapi oleh masyarakat?Â
Pertama tama, sadarlah bahwa Kesehatan adalah tanggung jawab mu secara pribadi. Setiap pribadi memiliki jiwa dan raga yang unik. Jangan pernah memercayakan kesehatan anda pada orang lain, apakah dia dokter, tabib, guru dll. Kenalilah tubuh anda dengan intim dan dengarkanlah bisikan nya, berbicaralah dengan dia. Sangatlah ironis bila anda perlu menggunakan thermometer untuk mengetahui bahwa anda sedang demam, perlu alat untuk mengetahui tekanan darah anda naik, perlu pemeriksaan darah untuk tahu liver, ginjal dan jantung anda rusak. Dengarkanlah tubuh mu.
Berilah tubuhmu makanan yang bernutrisi tinggi, sehat, tidak mengandung racun, pestisida, logam berat, antibiotic, gula dan garam berlebihan, penyedap makanan, pewarna, pengawet dan seribu satu macam bahan yang buruk bagi tubuh. Belajarlah untuk mengenali makanan yang baik untuk tubuh dan bukan hanya yang enak di mulut.Â
Belajarlah untuk mengatur pola makan atau diet yang sesuai dengan tubuhmu. Informasi mengenai pola makan yang benar dan baik tersedia pada berbagai artikel, buku, internet. Belajarlah. Tidak semua baik untuk anda, jadi cobalah untuk mengetahui mana yang sesuai dan lakukanlah secara disipilin. Buatlah itu menjadi rutinitas anda, bukan sekedar therapy sementara.
Beristirahat lah dengan cukup dan lakukan olahraga secara teratur. Ini resep kuno yang sering menyebalkan, namun selalu benar. Badan memerlukan waktu untuk detoksifikasi, regenerasi, melatih kelenturan otot agar oxygen secara cukup memasuki seluruh sel tubuh.
Belajarlah mengobati badan anda sendiri terutama untuk masalah kesehatan ringan seperti pilek, batuk, sakit perut, gatal2 dan penyakit ringan lainnya. Penyakit ringan di Indonesia merupakan lebih dari 90% penyakit yang terjadi. Bila anda tahu mengobatinya maka rumah sakit tidak perlu menjadi sesak padat dan mengantri. Gunakan makanan untuk memulihkannya atau bahan alam lainnya yang organic. Jangan sekali kali memakai obat2an Farmasi, terutama obat2 keras. Jangan percaya bahwa obat2an ini telah diuji dengan sebenarnya melalui evidence-based testing. Produk itu mayoritas adalah synthetic dan memiliki dampak samping yang merusak tubuh anda. Untuk penyakit2 yang lebih serius, ber konsultasilah dengan teman, sesama penderita, ikuti club atau group hidup sehat atau berkomunikasi lah dengan pegiat kesehatan. Mereka lebih pintar merawat dan mengobati masalah kesehatan dibanding para dokter. Rumah Sakit masih diperlukan, namun untuk pengobatan kecelakaan saja. Yang anda perlukan adalah Rumah Sehat.
Peliharalah kesehatan spiritual dan psikis. Ini sudah merupakan separuh dari masalah yang ada. Saya bukan ahli dalam bidang ini, tetapi anda dapat berbicara dengan para kiyai, pendeta, biksu maupun tokoh religi, seniman, budayawan dan semacamnya untuk mendapatkan kesehatan jiwa, ketentraman jiwa.
Sekali lagi, kesehatan tubuh ini, jiwa dan raga adalah tanggung jawab kita masing2. Marilah kita belajar untuk merawatnya, memperbaikinya sendiri. Jangan berikan tanggung jawab itu pada orang lain.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H