Mohon tunggu...
Omoh Dewi Hastuti
Omoh Dewi Hastuti Mohon Tunggu... Guru - Guru SMK Negeri 1 Tulung

Nama saya Omoh Dewi Hastuti. Tiktok: @madanajwa82, Youtube: janur@omohdewihastuti dan Omoh Dewi Hastuti, Facebook: Omoh DewiHastuti. Instagram: omohdewihastuti. Saya lahir di Kabupaten Cilacap tepatnya di Kecamatan Dayeuhluhur, sebuah kecamatan di Provinsi Jawa Tengah yang berbatasan dengan Provinsi Jawa Barat. Saya menempuh pendidikan terakhir S 1 di Universitas Negeri Yogyakarta Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Hobi saya membaca. Saat ini, saya mengabdikan diri di SMK Negeri 1 Tulung Kabupaten Klaten. Harapan saya saat ini, dalam menjalankan tugas sebagai guru, saya mampu mencerdaskan putra-putra bangsa sehingga negeri kita di masa depan menjadi lebih baik.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Budaya Positif Sebagai Proses Pencapaian Tujuan Pendidikan KHD "Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul 1.4 Budaya Positif"

29 Oktober 2023   12:06 Diperbarui: 29 Oktober 2023   12:25 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
SUMBER Pribadi:  Diskusi Visi dan Prakarsa Perubahan Sekolah SMKN 1 Tulung, 12 Oktober 2023

Budaya positif merupakan tema modul 1.4.  Sebuah pembahasan yang menarik karena akan berakitan dengan motivasi pada diri murid. Pada kesempatan ini penulis akan melakukan refleksi dwi mingguan sebagai salah satu  bentuk tulisan refleksi diri sebagai CGP setelah melakukan sebuah kegiatan pelatihan yang ditulis secara rutin setiap dua mingguan. 

Jurnal refleksi ditulis sesuai dengan pengalaman penulis selama proses pendidikan guru penggerak angkatan ke-9. Dalam menulis jurnal refleksi ini penulis menggunakan model 1 yaitu model 4F, yaitu Fact; Feeling; Findings; dan Future, yang diprakarsai oleh Dr. Roger Greenaway. 4F dapat diterjemahkan menjadi 4P, yaitu Peristiwa; Perasaan; Pembelajaran; dan Penerapan

1. Facts (Peristiwa)

Pada tanggal 29 September 2023 modul 1.4 dimulai. Kegiatan pada modul ini dimulai dengan kegiatan mulai diri dan eksplorasi konsep --mandiri. Hal ini dilakukan seperti biasanya dengan  menggunakan alur yang disebut dengan alur MERDEKA. Pada alur mulai dari diri, penulis mendapat tugas untuk menggali jawaban dari beberapa pertanyaan tentang hubungan  konsep pendidikan Ki Hajar Dewantara dengan konsep lingkungan dan budaya positif di sekolah dan pentingnya menciptakan suasana positif di lingkungan sekolah. Misalnya memahami hubungan antara menciptakan suasana yang positif dengan proses pembelajaran yang berpihak pada murid dan penerapan disiplin saat ini di sekolah, apakah perlu diperbaiki dan dikembangkan.

Pada bagian eksplorasi konsep, penulis  belajar enam materi esensial di modul 1.4. budaya positif, yaitu disiplin positif dan nilai-nilai kebajikan universal; teori motivasi, hukuman dan penghargaan, restitusi; keyakinan kelas; kebutuhan dasar manusia dan dunia berkualitas; restitusi - lima posisi kontrol; dan restitusi - segitiga restitusi. Penerapan kedisiplinan merupakan sebuah tanggung jawab dalam proses mendidik murid dan  harus melibatkan semua pihak yang terkait. Pada teori motivasi, hukuman dan penghargaan, restitusi, guru harus dapat menempatkan diri dalam menerapkan motivasi termasuk didalamnya penghargaan dan hukuman. motivasi instrinsik adalah fokus utama yang harus dibangun karena berasal dari kesadaran diri.

Berawal dari kesadaran diri maka akan tersusun keyakinan kelas. Keyakinan kelas, merupakan sebuah gagasan yang diyakini oleh kelas dengan penuh kepercayaan yang berasal dari hati dan dilaksanakan secara bertanggung jawab. Keyakinan kelas dapat terbangun karena pemahaman bahwa manusia memiliki kebutuhan dasar yaitu kesenangan, penguasaan, kasih penulisng, kebebasan, dan bertahan hidup. Ketika budaya positif berproses, maka guru harus melakukan restitusi dan lima posisi kontrol. Ada lima posisi dalam kontrol guru, yaitu penguhukum, pembuat merasa bersalah, teman, pemantau, dan manajer. Dari kelima posisi kontrol guru posisi manajer adalah paling ideal, karena ketika guru sudah di posisi ini, ia sudah bisa menempatkan diri sebagai pemantau dan teman. Sedangkan restitusi yang dilakukan adalah segitiga restitusi. Segitiga restitusi merupakan tahapan penyelesaian konflik atau masalah. Langkahnya: 1) menstabilkan identitas, 2) validasi tindakan yang salah, dan 3) menanyakan keyakinan.

Ruang kolaborasi dilakukan setelah eksplorasi konsep yang mulai dilakukan pada tanggal 6 Oktober 2023 dan 9 Oktober 2023presntasi kelompok. Bagian pertama adalah diskusi dengan anggota kelompok. Bagian kedua adalah presentasi hasil diskusi kelompok. Semua itu dilakukan melalui GMeet. Penulis berkolaborasi dengan dua rekan CGP lainnya dalam memecahkan masalah dari ilustrasi cerita yang diberikan oleh fasilitator.

Beberapa tahapan sudah penulis jalani, maka sampailah pada tahap demonstrasi kontektual pada 10 Oktober 2023. Penulis membuat dua skenario penerapan segitiga restitusi. Tema yang penulis buat merupakan tema yang sering ditemui pada kehidupan sehari-hari, yaitu murid datang terlambat ke sekolah dan murid perempuan yang berdandan mencolok. Setelah skenario dibuat, penulis membuat video penerapan segitiga restitusi.

Setelah mempelajari konsep-konsep inti dalam modul Budaya Positif dan melaksanakan berbagai aktivitas untuk mendemonstrasikan pemahaman penulis  berdiskusi dengan instruktur untuk mengelaborasi pemahaman. Sebagai persiapan sesi elaborasi pemahaman, para CGP mengirim  pertanyaan-pertanyaan yang masih perlu didiskusikan dalam sesi elaborasi pemahaman bersama instruktur. Adapun pelaksanaanya pada tanggal 13 Oktober 2023 sesi ke-2.

Koneksi antar materi merupakan pengaitan antar materi yang sudah penulis pelajari mulai dari modul 1.1, 1.2, 1.3, dan 1.4. Pada tahap ini penulis diajak untuk meninjau ulang keseluruhan materi pembelajaran di paket modul 1 dan membuat sebuah koneksi antar materi yang sudah dipelajari. Pada tanggal 12 Okober 2023, penulis juga melaksanakan pendampingan individu yang berisi penyampaian visi dan prakarsa perubahan pada rekan sejawat dan koneksi antar materi  1.1, 1.2, 1.3, dan 1.4.  

Penulis akan membuat sebuah kesimpulan dan refleksi yang disajikan dalam bentuk media informasi. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 13 Oktober 2023. Selanjutnya pada tanggal 14 Oktober 2023, penulis bersama rekan CGP yang lain melaksanakan lokakarya 2 yang dilaksanakan di SMK Negeri 3 Klaten. Pada lokakarya ini para CGP di beri motivasi dan bimbingan mengenai pemahaman budaya positif. Pada modul 1.4 diakhiri aksi nyata dan post tes modul 1 yang dilaksanakan pada tanggal 17 Oktober 2023.

SUMBER Pribadi: Rumusan Keyakinan Kelas '' Salah satu Aksi Nyata 1.4
SUMBER Pribadi: Rumusan Keyakinan Kelas '' Salah satu Aksi Nyata 1.4"

2. Feelings (Perasaan)

Modul 1.4. Budaya Positif, menumbuhkan semangat dan rasa bahagia bagi penulis. Banyak hal menarik yang penulis baru ketahui pada saat mempelajari modul ini. Misalnya bahwa penghargaan (reward) adalah salah satu hal yang dapat memicu motivasi. Namun ternyata penghargaan ini sama nilainya dengan hukuman. Ketika kita memberikan penghargaan sama halnya kita telah menghukum orang tersebut. Karena dengan pemberian penghargaan kita sebenarnya kita sedang membatasi kreativitas seseorang, sehingga secara tidak langsung mengajarkan sifat kebergantungan pada "hadiah". Selain itu hadiah dan hukuman merupakan faktor ekstrinsik dalam penerapan kedisiplinan. Bukan berasal dari kesadaran diri murid. Oleh karena, penulis merasa tertantang untuk lebih jeli dalam mengarahkan para murid.

Materi budaya positif memberikan pencerahan penulis tentang penerapan budaya positif di sekolah. Penulis bisa lebih paham tentang nilai-nilai kebajikan, posisi kontrol guru, teori motivasi, keyakinan kelas, dan segitiga restitusi. Selain itu, penulis  merasa bersyukur karena mendapat kesempatan untuk mempelajari materi yang sangat luar biasa dan berkumpul dalam komunitas positif untuk melakukan perubahan positif.

3. Findings (Pembelajaran)

Penulis akan terus belajar untuk menumbuhkan budaya positif di lingkungan sekolah. Di Modul 1.4. penulis mendapatkan materi tentang konsep-konsep budaya positif, yakni:Disiplin Positif dan Nilai-nilai Kebajikan Universal; Teori Motivasi, Hukuman dan Penghargaan, Restitusi; Keyakinan Kelas; Kebutuhan Dasar Manusia dan Dunia Berkualitas; Lima Posisi Kontrol; dan Segitiga Restitusi.

Penulis juga dapat belajar membuat contoh penerapan keyakinan kelas dan segitiga restitusi. Setiap guru pasti menemui permasalahan di kelas, konsep-konsep budaya positif dapat dijadikan solusi efektif oleh para guru. Kedepannya usahakan tidak ada murid yang belajar karena takut dengan dengan gurunya, tidak ada murid yang tidak mau masuk karena takut pelajaran tertentu dan lain sebagainya. Bersama dengan murid dan beberapa orang rekan guru yang bisa diajak kerja sama awal, bisa digunakan untuk contoh bagi guru lain yang belum mengetahui tentang segitiga restitusi.

4. Future (Penerapan)

Konsep tanpa penerapan merupakan sesuatu yang sia-sia. Oleh karena itu, setelah mempelajari modul 1.4 tentang budaya positif, penulis akan terus melakukan perbaikan diri. Selain itu akan berusaha menciptakan budaya positif secara kontinyu dalam proses pembelajaran di kelas maupun praktek. Mari kita wujudkan kemerdekaan belajar murid sehingga akan terbentuk murid yang mampu mengembangkan kodrat alamnya dan mampu beradaptasi dengan kodrat zaman.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun