[Spoiler rate: 10-20% | Netflix ]
Betapa bahagianya Deepak Kumar (Sparsh Shrivastava) ketika berhasil menyunting wanita yang ia cintai Phool Kumari (Nitanshi Goel). Walaupun pernikahannya berlangsung sederhana (bahkan tak dihadiri oleh pihak keluarga pria) namun ikatan janji suci pernikahan itu berlangsung khidmat.
Tak sabar Deepak untuk mengajak serta Phool menuju kampung halamannya. Mereka menyusuri perairan lalu menyambung menggunakan kereta di kelas ekonomi yang padat penumpang. Begitu tiba di kompartemen mereka, ternyata di sana ada pula sepasang pengantin baru di mana wanitanya juga memakai ghoonghat/kerudung berwarna sama.
Mereka berkenalan singkat, namun sebagaimana tradisi perempuan yang baru menikah, wajah mereka senantiasa ditutupi. Sial, ketika Deepak terbangun di sebuah stasiun dan menyadari jika itu adalah stasiun tujuan mereka, dengan cepat Deepak menarik tangan wanita yang ia kira adalah istrinya.
Di India, kereta memang tak berhenti lama di satu stasiun. Herannya, Pushpa Rani (Pratibha Ranta) wanita yang diajak turun oleh Deepak tak berkata satu kata pun ketika diajak Deepak turun. Aksi diamnya kemudian terbongkar ketika keluarga Deepak melakukan upacara penyambutan dan ghoonghat-nya dibuka.
Semua orang syok terlebih Deepak. Bergegas ia kembali ke stasiun berharap Phool ada di sana. Namun tentu saja, Phool  yang tengah tertidur baru tersadar ketika pengantin pria lain membangunkannya dan mengajaknya turun.
Sadar jika yang membangunkannya bukan Deepak, Phool panik dan berusaha kabur dari pria itu. Phool gadis desa yang sangat lugu. Yang ia pahami bahwa dunia ini berbahaya dan ia belum punya pengalaman banyak membedakan mana orang yang jahat dan baik.
Makanya ketika ditemukan oleh Chhotu (Satendra Soni) Phool mulanya takut namun kemudian menyambut baik tawaran Chhotu untuk bermalam di gubuknya sebelum kemudian Phool diperkenalkan dengan Manju (Chhaya Kadam) seorang janda yang bekerja menjual chai dan samosa di stasiun.
"Ibumu membesarkan seorang wanita bodoh," ujar Manju kepada Phool.
"Aku tidak bodoh, aku bisa mencuci, memasak dan beberes," ujar Phool protes.
"Iya, tapi kau tidak bisa pulang ke rumahmu sendiri!"
Ketika ditanyai kepala stasiun, Phool tak ingat nama kereta yang ia naiki. Bahkan ia tak tahu ia berasal dari stasiun apa dan tak mampu menyebutkan nama desanya.
"Ya sudah, kau harus lapor polisi," ujar kepala stasiun.
"Suamiku bilang, aku harus berhati-hati terhadap orang jahat. Dan, suamiku juga bilang orang kedua yang harus aku hindari adalah polisi," sahutnya lugu.
Benar saja, tak mudah bagi Deepak untuk membuat laporan. Belum apa-apa polisi sudah minta uang muka sebesar 15 ribu rupee (sekitar 3 juta rupiah). Jika kemudian Deepak hanya mampu memberikan 1/3nya, untungnya polisi mau membuatkan laporan.
Pushpa Rani juga diterima baik di kediaman keluarga Deepak. Ia diberikan tempat tidur yang layak, makanan yang cukup dan perlakuan yang ramah walaupun keluarga Deepak awalnya syok dengan kehadirannya.
Namun, belakangan Puspha menunjukkan gelagat mencurigakan. Ia memiliki ponsel dan menyimpan setumpuk perhiasan. Dengan ponsel tersebut, harusnya Puspha dengan mudah menghubungi keluarga dan suaminya, bukan? tapi herannya, Puspha memberikan no telepon yang salah kepada Deepak dan keluarganya.
Apa yang kemudian terjadi? dan apakah Deepak akan menemukan Phool, istri yang ia sayangi?
* * *
Wah film yang luar biasa!
India lagi-lagi kasih lihat jika tema sederhana dapat diramu dan dihadirkan sedemikian apiknya lewat Laapataa Ladies aka Lost ladies ini. Beberapa waktu lalu saya sempat nonton film Toilet: Ek Prem Katha (2017) yang mengangkat isu kehadiran toilet di rumah-rumah di India.
Atau juga kisah rantang makanan yang tertukar di film The Lunchbox (2013) yang secara tema mirip dengan Laapataa Ladies ini, bedanya yang tertukar kini adalah pengantin perempuan.
Ada banyak sekali isu yang coba diangkat lewat film ini. Tentang patriarki, perjodohan yang masih kental di India, lalu kesetaraan antara wanita dan pria dalam menempuh pendidikan. Kisah polisi India yang korup juga kembali ditampilkan. Bedanya, polisi di film ini diperlihatkan dapat bekerja dan di akhir cerita juga memberikan kejutan yang manis terhadap nasip salah satu tokohnya.
Dibesut oleh Kiran Rao mantan istri Aamir Khan (dan ya, film ini juga diproduksi oleh Aamir Khan Production), jelas punya kelebihan sendiri ketika kisah tentang perempuan dihadirkan oleh sutradara perempuan.
Endingnya mungkin dapat tertebak dengan mudah, tapi ada aspek-aspek lain di endingnya yang mungkin masih sulit diterka jika benar-benar belum menemukan titik durasi akhirnya. Oh ya, lagu-lagu di film ini juga bagus-bagus banget yang mana penyanyi sekelas Arijit Singh dan Shreya Ghoshal, dua penyanyi top India.
Dengan muatan lokal yang kental, tak heran jika Laapataa Ladies adalah film yang ditunjuk untuk mewakili India di ajang Academy Award tahun depan. Harapannya sih semoga film ini masuk nominasinya dan lebih hepi lagi jika sampai menang.
Skor 9,3/10
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H