"Tapi, serahkan separuh dari uang di tabunganmu jika embernya mau ditemukan," ujar si polisi. Lumayan, separuh tabungan itu senilai 700 ribu rupee.
Maharaja menyanggupi. Sekilas, tampak ia tengah dibodohi sementara polisi bukannya mencari Lakshmi, tapi menemui seorang pembuat ember besi dan meminta si pengrajin ini membuat tiruan ember yang dimaksud dengan upah hanya 2500 rupee (harga asli ember hanya sekitar 300-500 rupee).
Lagi-lagi, awalnya permintaan Maharaja ini terlihat konyol. Sebesar apapun makna benda tersebut, seharusnya ia tahu jika ia tak harus merelakan sesuatu yang lebih besar dari uang dan pekerjaannya sebagai tukang cukur pun terbengkalai.
Di sisi lain, hidup Maharaja bersisian dengan seorang bandit besar yang kerap merampok dan membunuh para korbannya. Ada kemungkinan Lakshmi berada di tangan si bandit ini.
Hal kecil bergulir besar bak bola salju. Kekonyolan seputar pencarian ember berujung pertumpahan darah dan aksi brutal lainnya!
* * *
OMG! udah lama gak nonton film thriller India sepuas ini. Kayaknya terakhir merasakan perasaan yang sama itu saat nonton Kahaani (2012) deh. Dan sebagaimana Kahaani atau Dhrisyam (2015), film Maharaja ini juga menawarkan kejutan berlapis-lapis!
Butuh sedikit konsentrasi saat menonton Maharaja sebab alurnya maju mundur dan dihadirkan tanpa "sekat". Tapi cukup mudah membedakannya sebab tampilan Maharaja saat muda dan tua kelihatan dari warna rambutnya.
Salut dengan industri Kollywood (saingannya Bollywood, tapi Kollywood ini lebih ke industri film yang ada di Tamil) yang menyajikan cerita yang bagus banget. Kok bisa ya penulis sekaligus sutradara Nithilan Saminathan kepikiran untuk bikin cerita kayak gini.
Oh ya, ini film kedua Nithilan. Film pertamanya Kurangu Bommai tayang 2017 lalu dan juga menuai pujian. Jadi penasaran banget pingin nonton. Dan, untuk ukuran orang kreatif, Nithilan ini katakanlah gak terlalu produktif ya. Jarak dari film pertama dan keduanya 7 tahun.