Mohon tunggu...
Haryadi Yansyah
Haryadi Yansyah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis

ex-banker yang kini beralih profesi menjadi pedagang. Tukang protes pelayanan publik terutama di Palembang. Pecinta film dan buku. Blogger, tukang foto dan tukang jalan amatir yang memiliki banyak mimpi. | IG : @OmnduutX

Selanjutnya

Tutup

Palembang Pilihan

Kenapa Menentang Renovasi Jembatan Ampera?

26 Februari 2024   13:11 Diperbarui: 26 Februari 2024   13:11 626
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jika berkesempatan pelesiran dan mengunjungi satu tempat, biasanya yang akan saya cari adalah di mana titik tertinggi di kota itu, yang dapat saya datangi demi melihat panorama kota dari ketinggian.

Untuk yang kontur kotanya memang memiliki perbukitan sih lebih mudah ya. Kayak terakhir saya main ke Minahasa, modal mendatangi Puncak Kimuwu, pesan satu cangkir kopi dan sedikit camilan, sudah bisa melihat panorama kota. Atau, kalau main ke Tidore, tinggal datang saja ke Benteng Tahula, gratis, panorama bentang pantai pun langsung dilihat dengan mudah.

Nah, jika yang kotanya tergolong flat kayak di Palembang gimana? Jelas butuh bangunan tinggi jika mau berkesempatan melihat langsung panorama melalui mata kepala telanjang. Ya, sebagian yang punya peralatan canggih kayak drone sih bisa juga, tapi tetap beda dong kalau kitanya bisa berada langsung di tempat ketinggian itu dan memandang langsung suasana kota dari ketinggian.

Pemandangan dari Benteng Tahula di Tidore. Dokpri.
Pemandangan dari Benteng Tahula di Tidore. Dokpri.

Jakarta yang bisa dibilang juga flat, beruntung punya Monas. Pengunjung pun dengan leluasa bisa naik ke puncaknya dengan membayar tiket masuk. Saya pernah naik ke Monas dan betapa kagumnya dapat melihat kota Jakarta berputar 360 derajat. Selain itu, Jakarta sih banyak gedung bertingkat lainnya ya, jadi ada banyak kesempatan orang untuk melihat Jakarta dari ketinggian.

Palembang Juga Punya Gedung Tinggi

Ya, namanya juga kota besar, pasti ada gedung tingginya. Beberapa hotel di Palembang punya gedung tinggi yang memungkinkan pengunjung untuk melihat kota Palembang dari ketinggian. Namun, ada permasalahan tersendiri. Pertama, hotel ini berada nggak di pusat kota banget. Jembatan Ampera pun hanya kelihatan seupil dari sana. Kedua, namanya juga hotel, jelas gak sembarangan orang bisa masuk.

Pemandangan dari kafe Pasar 16 Ilir. Tapi sekarang ditutup. Dokpri.
Pemandangan dari kafe Pasar 16 Ilir. Tapi sekarang ditutup. Dokpri.

Hanya pengunjung yang menginap di sana, atau yang menggunakan fasilitas di sana (ntah berenang/makan di restonya) yang dapat leluasa keluar masuk. Biaya untuk menggunakan fasilitas ini pun jelas gak murah.

"Apa nggak ada gedung tinggi di sekitaran Jembatan Ampera dan Sungai Musi?"

Oh ada. Pertama, gedung Pasar 16 Ilir. Walau nggak tinggi-tinggi banget, tapi lumayan kalau mau lihat Jembatan Amprea. Sebelum ini, sempat marak dengan hadirnya beberapa kafe sehingga pengunjung dapat menikmati panorama sambil bersantai di sana. Sayangnya, sejak bangunan ini direnovasi, lantai atasnya ditutup seng sehingga pengunjung tidak dapat lagi menikmati pemandangan dari atas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Palembang Selengkapnya
Lihat Palembang Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun