Mohon tunggu...
Haryadi Yansyah
Haryadi Yansyah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis

ex-banker yang kini beralih profesi menjadi pedagang. Tukang protes pelayanan publik terutama di Palembang. Pecinta film dan buku. Blogger, tukang foto dan tukang jalan amatir yang memiliki banyak mimpi. | IG : @OmnduutX

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

Kengerian di Permainan Memanggil Arwah dalam Film "Talk to Me"

25 Agustus 2023   14:00 Diperbarui: 29 Agustus 2023   00:50 1795
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Riley saat mencoba permainan. Sumber gambar IMDB.

Namun, merasa tidak ada perubahan yang berarti pada dirinya, ia dan bersama teman-temannya kembali memainkan permainan itu. 

Situasi kemudian menjadi gawat saat Riley merengek ingin mencoba dan kengerian demi kengerian mulai menimpa mereka!

* * *

Dari segi ide, Talk to Me sebetulnya tidak menawarkan satu yang baru. Di Indonesia, kita tahu ada Jelangkung, permainan untuk memanggil arwah.

Mia. Sumber gambar IMDB.
Mia. Sumber gambar IMDB.
Pengambilan gambar dilakukan di Adelaide, Australia oleh studio lokal dengan budget 4,5 juta dolar, film Talk to Me ternyata disukai banyak orang sehingga sekarang mengantongi keuntungan 51 juta dolar, sebuah angka yang fantastik.

Proses pembuatannya rapi. Kengeriannya ditampilkan secara tepat, baik dari sosok hantunya (yang tim make upnya lumayan oke), hingga adegan-adegan yang dilakukan oleh tokoh utamanya. 

Saat nonton di bioskop, beberapa kali saya refleks kaget dan menghentakkan kaki ketika melihat adegan-adegan mengerikan itu. Walaupun sebetulnya film lain sudah banyak yang memakai teknik yang sama atau bahkan jauh lebih bagus.


Tapi Talk to Me semuanya terasa pas aja. Akting, tempat dan durasi. Untuk endingnya pun lumayan mengejutkan walaupun saya sudah bisa menebak sejak awal.

Bagi yang penasaran monggo saksikan mumpung Talk to Me masih tayang di bioskop.

Skor 8,2/10

Penulis bagian dari Kompal
Penulis bagian dari Kompal

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun