Mohon tunggu...
Haryadi Yansyah
Haryadi Yansyah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis

ex-banker yang kini beralih profesi menjadi pedagang. Tukang protes pelayanan publik terutama di Palembang. Pecinta film dan buku. Blogger, tukang foto dan tukang jalan amatir yang memiliki banyak mimpi. | IG : @OmnduutX

Selanjutnya

Tutup

Palembang Pilihan

Tahapan Perpanjangan STNK 5 Tahunan di Samsat Opi Mall Palembang

22 Juni 2023   13:41 Diperbarui: 22 Juni 2023   14:40 2155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Plat kendaraan terbaru. Dokpri.

4 tahun lalu saya pernah menulis di sini tentang tahapan pembayaran pajak kendaraan tahunan di Samsat Opi Mall Palembang. Sekian tahun berselang, saya masih ingat sikap ketus petugas saat berkas yang saya siapkan dari rumah tak sesuai susunan di map-nya. Alih-alih memberi tahu dengan baik, si petugas lebih memilih mengomelin saya dan menyuruh saya ke bagian fotokopi untuk sekadar perbaikan posisi dokumen.

Sejak itu, saya langsung mencari tempat lain untuk pembayaran pajak kendaraan. Beruntung, sudah ada Mal Pelayanan Publik (MPP) Palembang. Di sana petugas jauh lebih ramah dan tempatnya pun sangat nyaman.

Sayangnya, di MPP Palembang masih belum bisa melayani perpanjangan STNK 5 tahun. Jadi, mau nggak mau saya kembali lagi ke Samsat OPI Mall untuk pengurusan ini.

TAHAPAN PROSES PERPANJANGAN STNK DAN PEMBAYARAN PAJAK

Saya tiba di lokasi pukul 07:57 menit. Sengaja lebih cepat dari jam operasional yakni 08:30. Saya sudah mempersiapkan copy KTP, STNK dan BPKP. Semua sudah saya tempel di map dan oleh petugas bagian depan, kelengkapan dicek.

Berkas saya diberi no antrean 3 dan karena saya mau ganti plat kendaraan maka saya diminta ke bagian cek fisik kendaraan sebelum proses ke kantor utama.

Saya bergerak ke area parkir tempat cek fisik kendaraan berada. Saat itu sudah ada 3 motor lain terparkir memanjang dalam posisi antre. Gak lama kemudian petugas datang dan proses berjalan cepat.

Tempat uji fisik kendaraan. Dokpri.
Tempat uji fisik kendaraan. Dokpri.

Tidak dikenakan biaya untuk cek fisik kendaraan ini. Namun, begitu selesai, petugasnya bilang menerima uang tips seikhlasnya. “Nah ini sih gratis, cuma yo seiklhas kamu bae, kak,” ujar petugas. Well, walau sejak awal saya sudah berniat untuk nggak mau ngasih, namun begitu berhadapan langsung nggak enak juga buat nolak.

SARAN: Menurut saya ada baiknya SAMSAT menetapkan tarif saja secara resmi. Rp.2000 atau Rp.5000, atau bahkan lebih. Saya sih nggak keberatan membayar jika memang sudah ada ketentuan resminya.

Dokpri
Dokpri

Dokpri
Dokpri

Setelah selesai, saya bergegas naik ke lantai 2. Saya menyerahkan berkas ke loket pendaftaran. Sudah ada petugas saat itu, namun mereka masih bersiap-siap. Semua berkas yang diletakkan di konter pendaftaran baru diambil tepat pukul 08:22. Tapi ya maklum sebab jam layanan baru buka di jam 08:30.


Saya yang tadinya berada di ruang tunggu bersama 4 orang lain kemudian mulai merasakan ruangan semakin penuh. Kursi tunggu hampir tak tersisa. Butuh waktu 33 menit bagi saya untuk kemudian dipanggil dan menuju loket pembayaran di sisi paling kiri.

Prosesnya di lantai 2 gedung utama. Dokpri.
Prosesnya di lantai 2 gedung utama. Dokpri.

Terlihat ada QRIS di sana. Saya memang lebih suka melakukan pembayaran non tunai. Melihat QR Code saya lantas bertanya ke petugas.

“Bisa bayar pakai QRIS?”
“Bisa” jawab petugas.

Untuk perpanjangan STNK saya dikenakan biaya Rp.390.000. Dengan cepat saya bayar. Rupanya, petugas membutuhkan bukti pembayaran dengan cara ia akan memfoto bukti itu menggunakan ponselnya.

Sayangnya, saya sudah menutup aplikasi perbankan dan saat ia minta bukti itu saya butuh waktu lagi untuk membukanya. Petugas sepertinya agak kesal sehingga begitu ada kendala ketika memotret, petugas tak bisa menutupi decak kesalnya di hadapan saya. Oke, dia mungkin kesal karena ponselnya “bergerak” sehingga harus memotret lebih dari sekali. Ya, kombinasi deh ya, mungkin juga dia merasa saat saya membuka aplikasi mbanking itu terlalu lama (padahal kurang dari semenit).

Kursinya banyak cuma langsung penuh. Padahal tadi saat saya datang cuma ada 4 orang yang nunggu. Dokpri.
Kursinya banyak cuma langsung penuh. Padahal tadi saat saya datang cuma ada 4 orang yang nunggu. Dokpri.

“Oke ditunggu lagi!” ujarnya begitu pembayaran selesai.

Sayangnya, menunggu STNK dicetak, saya dan rombongan kembali harus menunggu lebih dari 30 menit. Pukul 09:35 baru saya mendapatkan STNK itu. Saya kasihan dengan ibu yang menunggu 1,5 jam lebih sedangkan prosesnya belum semuanya selesai.

Dari kantor utama, saya harus kembali ke area parkir tempat uji fisik kendaraan. Di sana, saya harus menyerahkan STNK untuk kemudian petugas akan mencetak plat kendaraan terbaru.

Dokpri
Dokpri

Saya meninggalkan proses itu sebab ada urusan dengan ibu ke sebuah bank masih di komplek yang sama. Sekitar 30 menit kemudian saya kembali ke sana dan untungnya plat kendaraan saya sudah selesai sehingga saya tidak harus menunggu lama.

Semua proses ini berlangsung kurang lebih 2 jam (karena saya datang jam 8, ya anggaplah total semua 1,5 jam). Dan total dana yang saya keluarkan Rp.399.000 (untuk parkir dan jasa cek fisik kendaraan).

KEUNGGULAN

  • Lokasi strategis
  • Tidak perlu mengisi form lagi. Saya sempat panik mencari pena saat mendapatkan formulir saat uji fisik kendaraan. Ternyata tidak harus diisi.

PERLU PERBAIKAN

  • Efektifitas layanan perlu ditingkatkan.
  • Dokumen yang sudah selesai diproses dapat langsung diserahan per-5 orang misalnya. Mengurangi sesak sebab banyak orang yang menunggu di ruang yang sama. Pantas saya dan rombongan awal harus menunggu 30 menit lebih dari proses pembayaran sebab petugas baru membagikan ketika STNKnya sudah ada setumpuk. Kami yang datang lebih dulu harus menunggu STNKnya banyak dulu baru bisa mendapatkan STNK kami.
  • Penetapan tarif untuk uji fisik kendaraan. Biar sama-sama enak. Saya sempat diajak ngobrol dengan wajib pajak lain. Dan sebenarnya mereka secara tersirat juga keberatan dengan adanya hal ini.
  • Belum bisa paperless sebab dokumen semua harus difotokopi. Harapannya kelak perpanjangan STNK dan pembayaran pajak bisa dilakukan secara online. Baru-baru ini saya pembaharuan SIM A dan C sudah 100% lewat ponsel. SIM A dan C yang baru dikirimkan lewat pos. Semoga kelak perpanjangan STNK dan pembayaran pajak kendaraan bisa dilakukan dengan cara yang sama.
  • Masih ada petugas yang merokok dan masuk ke gedung utama. Salah satu petugas yang menjaga di pintu depan dan berseragam selaiknya PNS bolak balik ke atas sambil menggenggam rokok yang masih menyala.
  • Penambahan pendingin ruangan. Lantai 2 cukup sempit dan sesak.

Semoga pengalaman ini dapat dijadikan acuan bagi mereka yang mau melakukan proses perpanjangan STNK dan pembayaran pajak. Dan semoga saran ini dapat dijadikan perbaikan ke depan.

Penulis bagian dari Kompal
Penulis bagian dari Kompal

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Palembang Selengkapnya
Lihat Palembang Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun