[Spoiler rate: 10-20%]
Sempat terkecoh di awal saat Pak Tejo (Ibnu Widodo) seorang pemborong sukses memperlihatkan gerak-gerik mencurigakan di belakang istrinya. Setiap kali ada yang menelepon, ia menghindar, trus Bu Tejo (Siti Fauziah) pun pernah mendapati SMS mesra di hape suaminya.
Ada apa? apa benar Pak Tejo selingkuh?
Sudah kadung dikenal sebagai pribadi yang cerewet-demen-merepet, Bu Tejo rupanya punya sisi lain sebagaimana umumnya perempuan Jawa yang patuh dan menghomati suami. Iya, ia masih suka ngomel bak deru kereta api. Tapi pada dasarnya, ia rela melakukan apa pun demi membahagiakan suaminya.
Termasuk saat  Pak Tejo berniat mencalonkan diri menjadi Lurah. Bu Tejo pula yang menjadi ketua tim sukses, dan berusaha mendekati orang-orang berpengaruh di kampung seperti Bu RT (Nani Yudi) atau juga Bu Lurah (Hargi Sundari) si incumbent agar kedua orang yang punya basis masa ini mau mengalihkan dukungannya ke Pak Tejo.
Saingannya Pak Tejo sungguh berat. Yakni Hartono (Seteng Sadja) pria tajir melintir yang rela melakukan praktik kotor demi menarik perhatian warga. Belum lagi, ada Yu Ning (Brilliana Desy D.) musuh bebuyutan Bu Tejo yang rela merapat ke Pak Hartono karena diiming-imingi jabatan ketua bumdes.
Pelik dan menggelitik!
Rebutan jabatan selevel kampung saja ternyata intriknya bukan main. Dan, Bu Tejo harus menghadapi segala macam dinamika perpolitikan sekaligus berjuang mengatasi urusan domestik rumah tangganya mulai dari kerenggangan hubungan ia dan suami serta harus menghadapi tingkah kedua anaknya Wulan (Niken Ayu M.T.) dan Arka (Nizar Tama) yang butuh banyak perhatian.
Jadi bagaimana? apakah kejujuran akan kalah (lagi) dengan orang-orang culas yang kerap berlaku curang?
* * *
Bahagia!
Itu yang saya rasakan setiap kali menyaksikan episode demi episode Tilik The Series ini, Ada banyak faktor yang bikin saya merasa hepi saat menyaksikannya. Dimulai dari kisahnya yang sangat apa adanya, menggambarkan realita kehidupan bermasyarakat perkampunan pada umumnya.
Lalu juga, saya takjub ke diri sendiri sebab betah nonton drama dengan bahasa Jawa penuh ini (kebantu sama subtitle, dan kalau saya bisa bahasa Jawa sepertinya akan jauh lebih nikmat).
Yang menarik, sosok Bu Tejo yang digambarkan antagonis di short movie Tilik a.k.a Ladies on Top (2018) itu diperlihatkan sisi yang berbeda di serial ini. Ya memang Bu Tejo masih suka nyablak kalau ngomong. Tapi di sisi lain diperlihatkan juga bahwa aslinya dia baik dan perhatian tak hanya ke keluarga namun juga warga sekitar.
Akting para pemainnya jelas jempolan. Sebagian nama memang sudah wara-wiri di perfilman. Namun sebagian lagi sepertinya aktor debutan namun apa yang mereka sajikan sungguh apik dan gak kalah dengan jajaran aktor papan atas.
Saya senang makin banyak serial bagus yang dibuat dan tayang terbatas di kanal berbayar seperti WeTV ini. Memang butuh effort lebih untuk nonton, tapi paling gak kualitasnya terjamin nggak seperti sinetron sampah yang tayang gratisan di TV itu.
Tilik The Series adalah tayangan yang komplet. Menyaksikannya seolah-olah ikut menjadi bagian dari warga itu yang tengah disibukkan akan pertarungan 2 calon pemimpin. Jadi ya, nggak kalah lah kayak pas nonton drama Korea.
Selamat ya Wahyu Agung Prasetyo selaku kreator serial ini. Ditunggu season ke-2nya :)
Skor 8,8/10
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H