Otto (Tom Hanks) adalah penggambaran generasi boomer yang menyebalkan. Setiap pagi, dia akan meronda di lingkungan tempat tinggalnya. Mengomeli tetangga yang disinyalir hewan peliharannya mengotori pekarangan rumah.
Memarahi jika ada yang buang sampah sembarangan, dan menjadi nomor satu mengejar setiap kendaraan yang masuk ke lingkungan kompleksnya jika itu bukan kendaraan berstiker khusus sebagai penanda jika dimiliki oleh penghuni kompleks.
Ia ketus. Selalu bermuka masam dan melihat banyak hal dari kacamata yang salah. Tapi, ya aslinya dia ini kesepian. Pasca ditinggal sang istri 6 bulan sebelumnya, tak jarang otto berfikiran untuk "menyusul" sang istri karena ia merasa apa gunanya hidup jika tak ada kawan berbagi.
Kehidupannya perlahan berubah saat Marisol (Mariana Trevio), perempuan asal El Salvador menempati rumah kosong tepat di depan kediamannya bersama suami dan kedua anaknya.
Pertemuan pertama mereka nggak mulus. Otto naik darah melihat cara Tommy (Manuel Garcia-Rulfo) suami Marisol memarkirkan mobil dengan sembarangan. Gemas melihat itu, Otto turun tangan dan membantu memarkirkan kendaraan mereka.
Sebagai tanda terima kasih, Marisol membuatkan makanan yang ditanggapi dengan dingin oleh Otto.
"Apa kau memang biasa ketus seperti ini?" tanya Marisol blak-blakan.
Otto menanggapinya dengan santai. Sebab ya itu tadi, memang sudah wataknya seperti itu. Padahal, dari adegan kilas balik Otto muda saat hidup bersama istrinya Sonya (Rachel Keller), Otto sebetulnya pribadi yang hangat.
Ya memang sedikit kikuk dan kaku, namun bukan pula orang yang setiap diajak ngomong kesannya kayak mau ngajak berantem, gitu hehehe.
Namun, untungnya sikap Marisol yang apa adanya perlahan membuat Otto membuka diri. Ada banyak hal yang berubah dari hidup pria itu. Yang bukan saja mengubah sudut pandangnya terhadap diri sendiri, namun juga terhadap lingkungan sekitar.
* * *
Kangen juga ya melihat akting Tom Hanks dan untungnya kerinduan itu terbayarkan di film besutan sutradara Marc Foster (The Kite Runner, World War Z) ini.
A Man Called Otto sendiri termasuk drama hangat sebagaimana The Blind Side atau Wonder. Ya, walaupun mungkin endingnya dengan mudah ketebak, tapi memang yang nonton saya rasa pilih menyaksikan film ini ya untuk merasakan percik-percik kehangatan itu.
Bagus banget filmnya. Akting pemainnya juga jempolan. Endingnya mengharukan namun juga membahagiakan.
Suka!
Skor 8,5/10
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H