Pertama food maping. Jadi, produknya harus dipetakan dulu mana yang unggulan dan dapat dijadikan jualan utama di daerah tersebut.Kedua food tour & experience operator.Â
Pasti menyenangkan jika dapat mencicipi langsung makanan dari Likupang. Lebih bagus lagi kalau bisa ikutan memasak, bukan?Â
Yang ketiga mencoba setidaknya 5 produk F&B. Tentu untuk mencari banyaknya variasi. Keempat tersedia produk oleh-oleh yang baik. Baik dari secara rasa atau kemasan. Yang terakhir, adanya buku resep unggulan. Nah ini bisa jadi souvenir yang sangat berharga bagi yang suka masak dan ingin mencoba menu makanan dari lokasi berlibur di rumah mereka.
Untuk Likupang, Chef Ragil bilang yang dikedepankan kisah di baliknya, lokasinya harus unik dan punya kekhasan dan secara tampilan harus menarik.Â
Meloncat sedikit ke wisata religi. Yang mengangkat tema ini adalah romo Dr.Paul Richard yang merupakan seorang peneliti dan budayawan Minahasa.Â
"Wisata religi ada banyak jenis. Ada yang datang untuk peribadatan bercorak inkukturasi dalam budaya setempat. Misalnya misa inkulturasi, ibadah dalam bahasa daerah atau adat daerah."
Jelas ini menarik ya. Saya jadi teringat Jumatan di beberapa kota dan negara yang pakai bahasa asing yang tidak saya pahami satu kata pun. Tapi tetap menarik.Â
Selain kewajiban, saya juga penasaran memang ingin mencoba langsung.Menurut romo, adalagi wisata rohani berupa wisata ziarah yang di Manado dan Likupang memang jadi situs bersejarah.
 Ya, berkunjung ke makam memang banyak menjadi tradisi di banyak agama. Di Islam ada nyekar, di Buddha ada Chengbeng misalnya.
Wisata religi populer pun dapat disasar. "Orang siapkan Natal sudah sejak Januari," ujar romo.