Kehidupan 12 tahun di bangku sekolah dasar, menengah pertama dan menengah atas pun dapat saya lalui dengan cukup baik. Ya, kadang-kadang menonjol prestasinya, kadang-kadang meredup juga seiring perjalanan waktu. Namun, setidak-tidaknya, kenangan saya terhadap para guru yang nano-nano ini menjadi pijakan dan bagian dari hidup saya.
Bertahun-tahun meninggalkan bangku pendidikan, mestinya kualitas guru di Indonesia semakin baik. Saya sih optimis ya, sebab cara Kementerian Pendidikan untuk mengecek kelayakan tenaga pengajar rasanya sudah oke, walaupun tak sepenuhnya ideal 100%.
Misalnya saja, sekarang ini, saya masih sering menemukan guru yang memberikan tugas yang nggak masuk akal sebab tidak efektif dan cenderung memberatkan/pemborosan dari segi biaya. Nah, hal-hal seperti ini saya harap dapat dipikirkan lagi dan dapat diberikan aturan yang tegas dan merata.
Di luar sana, ada banyak sekali guru-guru yang tak hanya berperan dalam mengajar dan mendidik. Namun memberikan inspirasi jauh lebih tinggi sehingga para murid tidak takut untuk memiliki impian yang -kata sebagian orang, terlalu tinggi. Saya pernah terlibat di sebuah kegiatan bernama Kelas Inspirasi dan saya pernah mencoba jadi guru dalam satu hari. Susahnya bukan main! haha. Makanya, saya angkat topi kepada semua guru yang sudah mendedikasikan hidupnya demi anak-anak di Indonesia.
Saya tidak dapat menyebutkan satu persatu, yang jelas untuk memperingati Hari Guru Nasional, 25 November 2021 ini saya ingin mengucapkan terima kasih kepada semua guru yang sudah mendidik dan membimbing saya. Mohon maaf Pak, Bu, jika saya dulu pernah merepotkan dan bikin kesal Bapak/Ibu sekalian.
Selamat Hari Guru Nasional untuk para guru di seluruh Indonesia.
PS: Nama guru di cerita ini, tentu saja bukan nama yang sebenarnya. Tapi ya, mirip-mirip :D
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H