Namun, dengan sudah dikirimkannya buku "Bukan Perawan Maria" ini, maka kesempatan itu sudah tertutup rapat. Opsi satu-satunya yang saya harus terima yakni pengembalian dana. Ini sangat mengecewakan, dan di satu sisi juga merugikan Gramedia.com karena jika mereka lebih serius menanggapi keluhan saya, maka yang untung mereka juga sebab produk buku mereka yang lain turut saya beli. Sehingga saya, tak semata-mata memanfaatkan voucher gratisan semata.
Dari kejadian ini saya mengambil beberapa kesimpulan:
Pertama, ntah sengaja atau tidak, Gramedia.com masih memajang buku-buku yang stoknya habis. Seharusnya, jika stok buku sudah habis, maka tim terkait harus segera menurunkan buku tersebut dari display, atau memasang info "BUKU HABIS" sehingga pembeli tidak terkecoh.
Kedua, petugas yang menangani whatsapp responnya sangat lambat dan tidak problem solving. Tidak ada juga keberlanjutan dari protes yang pembeli layangkan. Tadinya, harapan saya petugas ini memfollow up kembali saya keesokan harinya. Petugas yang mengirimi saya email pun demikian. Email balasan saya sampai detik ini belum terbalas.
Ketiga, Gramedia harus memikirkan cara yang lebih baik jika kejadian seperti ini terjadi. Jika stok buku kosong, maka kasih opsi kepada pembeli untuk mengganti buku yang kosong itu dengan buku yang lain. Atau juga, bisa memberikan opsi kepada pembeli untuk melakukan pembatalan secara penuh BUKAN dengan cara langsung mengirimkan buku yang ada saja.
Pembeli tentu saja dirugikan, harapannya dengan ongkir buku segitu (yang mana dihitung per-kg dan bisa muat beberapa buku), maka pembeli bisa diberi keleluasaan untuk mencari toko buku online lain yang menyediakan buku yang dicari secara lengkap.
Perkara saya membeli awalnya dengan voucher, gak usah khawatir. Kembalikan lagi saja dananya dalam bentuk voucher sehingga saya sebagai pemilik voucher dapat menggunakannya di lain waktu atau dapat menghadiahkan voucher itu ke orang lain.
* Â * Â *
Keluhan-keluhan saya ini juga saya lontarkan melalui akun twitter @gramediadotcom namun tak juga ada respon. Saya harap, admin akun sosmed Gramedia Online juga bisa lebih gercep merespon problem semacam ini. Terutama jika admin WA-nya tidak dapat diharapkan sebagaimana pengalaman saya berbelanja ini.
Dengan adanya pengalaman ini, saya jadi berfikir ulang jika ke depan harus mencari buku lagi. Di tengah persaingan penjualan buku secara online, Gramedia mestinya dapat mengantisipasi hal ini sehingga pelanggan setia tidak perlu mencari ke tempat lain jika ingin membeli satu buku. Terima kasih.