Mohon tunggu...
Haryadi Yansyah
Haryadi Yansyah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis

ex-banker yang kini beralih profesi menjadi pedagang. Tukang protes pelayanan publik terutama di Palembang. Pecinta film dan buku. Blogger, tukang foto dan tukang jalan amatir yang memiliki banyak mimpi. | IG : @OmnduutX

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menanggapi Trik "Ajaib" Kompasianers dalam Mendapatkan K-Rewards Bernilai Fantastis

27 Oktober 2021   21:01 Diperbarui: 20 Januari 2022   14:28 1340
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sejumlah 10.474. Jelas dibandingkan Kompasianers hebat lainnya ini masih belum ada apa-apanya.

Ada perasaan di dalam diri saya, "ah percuma nulis bagus, berharap banyak yang baca dan diapresiasi di program K-Rewards tapi ujung-ujungnya viewersnya kalah sama orang yang pake mesin/robot."

Jika ada dari kalian yang lagi-lagi nyeletuk dalam hati, "Ya kalau mau nulis, nulis ajalah. Gak usah mikirin duit. Kan tujuannya untuk menginspirasi, berbagi pengalaman blablabla, duit itu bonus."

Wah wah wah, coba opini yang sama kalian ucapkan langsung kepada orang-orang yang sudah melakukan cara-cara "ajaib" itu untuk mendapatkan K-Rewards. Apa mereka akan nulis serajin ini jika motivasinya bukan uang hasil K-Rewards? Trus jika tujuan menulis semata-mata untuk berbagi bukan untuk uang kenapa nggak minta Kompasiana menyetop program K-Rewards saja sekalian biar Kompasiana kembali lagi seperti dulu?

Lagi pula, jika bicara soal menulis, saya sudah melakukannya sejak 16 tahun lalu saat awal-awal ngeblog. Dulu gak ada tuh kepikiran soal duit. Nulis ya nulis aja. Bahkan, hingga detik ini blog saya di omnduut.com tidak dimoneytize. Sesekali iya saya mendapatkan job sponsored post. Tapi, tanpa tawaran itu pun ya saya tetap nulis dan menghasilkan karya.

Dalam KBBI online, culas dapat berarti curang, tidak jujur dan tidak lurus hati.

Bagi kalian yang masih menganggap kelakuan Kompasianer-kompasianer itu merupakan bentuk kerja cerdas, we have to agree to disagree. Menurut saya, ini tindakan culas. Mengoyak nilai-nilai kebersamaan, keguyuban dan kejujuran yang sudah ada di Kompasiana sejak lama sekali. Sungguh saya kecewa. Sangat kecewa. Bagi saya, Kompasiana (melalui perwujudannya di Kompasianer Palembang) tak hanya sebuah komunitas. Tapi sebuah keluarga. Apa mau dirusak oleh hal semacam ini? Demi hitungan-hitungan cuan yang sesungguhnya semu ini?

Dengan trik-trik "ajaib" yang mereka lakukan, jika mereka menulis tulisan penting-nggak-penting semacam: 3 Trik Praktis Membuat Es Batu atau 5 Cara Memilih Lauk di Warung Padang pun viewers mereka akan membludak hingga ke puluhan ribu. Ini faktanya jika melihat track record pencapaian viewers yang mereka dapatkan selama ini. Bukan berarti nulis tentang es batu atau nasi bungkus gak butuh effort ya. Tapi tetap saja, ada ketimpangan jika kelak diukur dari K-Rewards.

Anggap ini saya lagi kurang kerjaan, saya coba memprediksi dengan mendata jumlah viewers dari masing-masing tulisan beberapa kompasianers, saya dapat menakar berapa pendapatan K-Reward mereka di bulan September kemarin. 

Misalnya saja, kompasianer A, dari semua tulisan yang dia buat selama bulan September, total dia mendapatkan kurang lebih 608.417 viewers yang setara Rp.17.035.676 (Jika 1 view setara Rp.28/ dua puluh delapan rupiah). Dan Kompasianer B, dari total tulisan yang dia buat sepanjang September, dia mendapatkan pembaca sebanyak 381.165 yang itu setara dengan Rp.10.672.620

"Tapi kan itu bukan unique view?"

Benar, itu masih hitungan kasar. Namun katakanlah jumlah unique viewsnya hanya 70% dari total viewers keseluruhan, Kompasianer A masih akan mendapatkan Rp.11.924.973, dan Kompasianer B akan mendapatkan Rp.7.430.834. Atau pun jika unique viewnya 50% dari total viewers yang saya data dan sebutkan itu, tetap saja hasilnya lumayan banget, kan? Untuk angka pastinya mari kita lihat pengumumannya nanti.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun