Namun, semakin saya membalik halaman, semakin bergidik dibuat. Sebab, Bram ternyata selama ini menempati sebuah kontrakan tua yang sudah lama kosong, hancur dan gelap. Ngapain? Nah misteri ini yang sebaiknya kalian baca sendiri di buku "Tetangga kok Gitu" ini.
Ini buku yang ringan dan menyenangkan untuk dibaca. Saat menyimak setiap ceritanya saya pribadi banyak terkenang kisah hidup bertetangga yang dijalani selama ini. Tentu saja gak selamanya mulus, bak cerita yang disajikan. Walau begitu, benar kata orang, tetangga yang baik itu adalah berkah dan kadang kedekatan yang terbina lebih dalam ketimbang saudara sendiri yang tinggal jauh.
"Tetangga kok Gitu" adalah contoh bahwa jika mau menghasilkan karya, tulislah satu hal/tema yang dekat dengan diri kita sendiri. Saat baca, saya sendiri jadinya kepikiran, "iya ya, kenapa gak nulis tentang tetangga!" sebab, ketika baca buku ini saya kebayang tingkah laku para tetangga yang sebetulnya menarik untuk diceritakan hahaha.
Buku ini dilengkapi dengan ilustrasi yang sangat apik! Suntingannya pun rapi banget. Hanya, menurut saya buku ini masih bisa dikembangkan lagi sehingga lebih tebal. Saya sih berharap akan ada sekuelnya nanti hehe.
Apa kisah kehidupan bertetangga yang paling kalian ingat? Ceritakan lewat kolom komentar, ya!
Skor 8/10