Saya protes dan melayangkan keberatan. Sdri Mutia juga menjelaskannya terlalu terbelit-belit. Saat saya bertanya kantor cabang CBN di Palembang, sambungan telepon terputus. Saya lakukan sambungan telepon ulang (well, dengan tahapan, pilih bahasa, pilih apakah pelanggan atau tidak, pilih layanan apa atau mau bicara dengan operator BERKALI-KALI), namun telp saya tak tersambung dengan operator. Kok bisa kebetulan banget ya? (pas banget bikin emosi makin naik maksudnya).
Saya kemudian mencari alamat kantor CBN di Palembang dan untungnya kantornya buka di masa PPKM ini. Untuk mencari kejelasan, saya memutuskan untuk mendatangi kantor CBN Palembang yang ada di Jalan Angkatan 66.
LAPOR KE KANTOR CBN PALEMBANG
Saya harus menempuh jarak 20 km pulang pergi untuk menuju kantor CBN ini. Untungnya, saya dibantu oleh Sdri.Ega (lagi-lagi jika saya tidak salah dengar nama CS-nya), dan Sdri.Ega dengan cepat dan efektif melakukan pengecekan melalui sistem.
Dari informasi yang Sdri Ega berikan, besar kemungkinan pembayaran OVO saya sudah berhasil. Hanya memang proses kesalahan pembayaran sebelumnya, belum terlihat dapat dipindahkan ke deposit.
Sdri Ega kemudian membantu saya membuat laporan terbaru agar proses pemindahan dana akibat kesalahan pembayaran dapat segera dilakukan. Untuk itu, saya diminta menunggu dan menurut informasi Sdri Ega, saya akan dikabari/follow up jika prosesnya sudah berhasil dilakukan.
Piuh, akhirnya saya mendapatkan titik temu yang taktis dan tidak berbelit-belit. Tinggal saya berharap prosesnya berlangsung cepat, setidak-tidaknya tidak harus menunggu hingga tanggal 20 Agustus ini di mana batas akhir pembayaran internet CBN berlaku. Tentu saya tidak mau jika internetnya kembali dinonaktifkan dikarenakan saya dianggap BELUM membayar.
Dari kejadian ini saya berkesimpulan bahwa kerja petugas CBN Palembang ternyata jauh lebih cerdas dan efektif ketimbang petugas di kantor pusat. Saya sadari jika kejadian ini bermula dari kesalahan saya. Namun, seharusnya CBN dapat memberikan solusi yang efisien dari kesalahan pelanggan semacam ini. Lagipula, jika pembayaran CBN di semua channel dapat disamakan seperti OVO (di mana kami sebagai pelanggan hanya perlu memasukkan nomor pelanggan dan selanjutnya cukup melihat apakah nama pelanggan dan nominal pembayaran sudah tepat atau belum), maka kesalahan pelanggan seperti ini dapat jauh diminimalisasi.
Semoga CBN lebih baik di masa yang akan datang dan, saya masih tunggu proses pemindahan dana ke deposit pembayaran untuk bulan Agustus ini. Syukur-syukur segera difollow up dan saya tidak harus mendatangi kantor CBN lagi.Â
UPDATE:
Tanggal 6 Agustus pukul 10:52, saya ditelp oleh CBN Palembang lewat nomor telp 07116202888. Rupanya yang menelepon Sdri. Ega yang sebelumnya membantu saya. Dia menyampaikan bahwa pembayaran via OVO sudah berhasil. Dan, tentang peralihan kesalahan pembayaran menjadi deposit untuk pembayaran bulan Agustus, masih dalam proses.Â