Mohon tunggu...
Haryadi Yansyah
Haryadi Yansyah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis

ex-banker yang kini beralih profesi menjadi pedagang. Tukang protes pelayanan publik terutama di Palembang. Pecinta film dan buku. Blogger, tukang foto dan tukang jalan amatir yang memiliki banyak mimpi. | IG : @OmnduutX

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Artikel Utama

Bersih-bersih Menjelang Lebaran ala Tradisi Oousuji di Jepang

19 Mei 2020   12:05 Diperbarui: 20 Mei 2020   03:50 835
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selebihnya, rumah dibersihkan seperti biasa, namun lebih ekstra dan benda-benda harian seperti kipas angin, kendaraan pun biasanya saat lebaran harus tampil kinclong! Hehe.

Saat Bujangan Beraksi

"Makanya cari istri dong biar ada yang ngerapiin kamar," ujar sepupu saya satu kali pas datang di saat kamar berantakan.

"Ya ampun, ribet amat bersihin kamar aja mesti cari bini dulu!" jawab saya sekenanya. Hehe, walaupun kelak punya istri dan dia bantu-bantu membersihkan kamar, saya pribadi sadar bahwa nggak ada satu jenis pekerjaan di rumah hanya hanya dapat/boleh/harus dilakukan salah satu saja.

"Cuci piring, menyapu, mengepel dan masak itu kerjaan istri. Cuci kendaraan, perlistrikan itu kerjaan suami." Bah! Rumah tangga macam apa itu? Untungnya sejak kecil saya udah biasa ya melihat orang tua saya kerjasama melakukan pekerjaan rumah. Yeah, walaupun ayah jarang mencuci piring atau pakaian, tapi dia gak sungkan turun ke pasar dan berbelanja.

Even mereka ke pasar bersamaan, demi efektifias waktu, mereka akan bagi tugas, yang satu ke area daging/ikan, yang satu ke area sayur dan buah. Praktis! Pun, ayah saya juga sesekali bereksperimen di dapur. Nah, melihat kebiasaan ini, saya bersyukur hal-hal seperti itu menurun ke saya.

Abaikan motif bunga-bunga pada seprai haha. Dokpri.
Abaikan motif bunga-bunga pada seprai haha. Dokpri.
Lumayanlah, sedikit dirapikan hehe. Dokpri.
Lumayanlah, sedikit dirapikan hehe. Dokpri.
Rak buku lainnya. Lumayanlah yaaa. Dokpri.
Rak buku lainnya. Lumayanlah yaaa. Dokpri.
Minimal, kebersihan kamar pribadi adalah tanggung jawab saya sendiri. Sesekali sih ibu suka mengambil alih tugas membersihkan kamar ini walau saya lebih sering protes. 

Kenapa? Soalnya banyak barang yang dirapikan sekenanya sehingga saya susah mencarinya haha. Jadilah, setidaknya seminggu sekali di hari Minggu, saya akan membersihkan kamar sendiri.

Menjelang lebaran gini, tradisi Oosuoji juga berlaku di kamar saya. Area yang biasanya jarang tersentuh kemoceng, elap dan sapu, biasanya akan dibersihkan secara khusus. 

Dari membersihkan lemari buku dan cinderamata, menata ulang lemari pakaian (sembari sortir juga, mana yang gak kepakai maka dapat disumbangkan atau dijadikan elap), membersihkan kamar mandi, menata ulang beberapa perabotan termasuk membersihkan kipas angin saya lakukan secara bertahap mengingat kamar saya banyak sekali barang.

Minimalis ala orang Jepang. Sumber Sapporo.co.uk
Minimalis ala orang Jepang. Sumber Sapporo.co.uk
Mayoritas berisi buku dan majalah. Saya sudah lama beli buku The Life Changing Magic of Tidying Up yang ditulis Marie Kondo. Beliau ini terkenal dengan konsep hidup minimalisnya. Nah, saya khawatir begitu dibaca, saya "dipaksa" harus merelakan koleksi buku-buku dan majalah saya, tidaaaaaak.

Jepang emang terkenal dengan konsel hidup minimalisnya. Filosofi ajaran Buddhism Zen berupa "Less is More" juga menjadi tren. Selain Marie Kondo, penulis Fumio Sasaki juga menulis "Goodbye, Things: Hidup Minimalis ala Orang Jepang." Intinya, gaya hidup semacam ini betul-betul selektif jika harus memiliki barang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun