Tadi malam, saat melaksanakan salat tarawih di masjid, mendadak, saya merasakan satu momen haru yang sangat takkala menyadari bahwa dalam beberapa hari ke depan, kebiasaan-kebiasaan yang saya lakukan selama Ramadan (bisa jadi) tidak dapat saya lakukan lagi. Termasuklah kegiatan salat tarawih yang tengah saya lakukan itu.
Waktu sangat cepat berlalu, ya! Ada banyak sekali momen-momen berharga selama Ramadan yang dipastikan akan saya rindukan begitu Ramadan meninggalkan kita semua. Dan, ini beberapa diantaranya...
Kebersamaan dengan Keluarga
Dapat berkumpul dalam satu meja adalah momen yang langka di keluarga saya. Maisng-masing sibuk, dan hanya di Ramadan ini kami dapat duduk di satu meja dengan intens, yakni selama sahur dan berbuka puasa. Di luar Ramadan sih ya kadang makan bareng juga, tapi sangat jarang dan biasanya baru dapat dilakukan jika kebetulan makan di luar atau kedatangan tamu sehingga makan bersama menemani tamu.
Saya bersyukur, anggota keluarga masih lengkap. Ayah, ibu dan para saudara masih sehat. Sebagaimana takdir, saya tidak pernah tahu kapan kebersamaan ini akan tetap bertahan. Ada dan tiada itu hanya soal waktu. Cepat atau lambat akan hadir. Tinggal siapa yang akan pergi lebih dulu.
Dan, jika sudah membayangkan hal ini, kadang saya dapat tiba-tiba mellow sendiri.
Kesempatan Beribadah dengan Baik
Jujur saja, hanya di Ramadan ini saya dapat dengan mudah dan disiplin salat malam dan membaca Alquran. Di hari-hari lain, wuih, rasanya sulit. Belum lagi, ada ibadah-ibadah tertentu yang khusus hadir hanya di Ramadan ini, misalnya saja salat tarawih dan berzakat fitrah.
Hanya di Ramadan saya dapat merengkuh keberkahan di malam-malamnya dengan maksimal. Â Ngaji, tarawihan hingga kemudian salat tahajut. Beribadah puasanya sendiri juga pasti akan dirindukan di luar Ramadan. Masih bisa sih puasa sunnah, tapi suasananya jelas berbeda.
Ladang Dilipatkannya Pahala
Ini adalah bulan di mana tidur pun bernilai pahala. Ladang pahala dapat "digarap" maksimal saat Ramadan. Makanya banyak orang yang berlomba-lomba untuk beribadah dan beramal. Di saat Ramadan pulalah, diyakini, doa akan mudah dijabah oleh Allah Swt.
***
Intinya, setiap hal kecil yang ada di Ramadan itu akan bikin rindu. Dari melek mata hingga kembali tidur, semua aktivitasnya terasa khas. Satu yang jadi misteri bagi saya, yakni, apakah saya akan merindukan menjalankan Ramadan saat berstatus jomlo ketika kelak menikah? Hehehe.
Hmm, bisa jadi, ya! Walau begitu, harapan saya apapun keadaannya, semoga kita semua masih dapat dipertemukan lagi dengan Ramadan tahun-tahun di masa yang akan datang. Amin.
- "Yoga di Saat Sahur, Eh Bukannya Yoga Itu Diharamkan?"
- HL : 5 Alasan untuk Menolak Ajakan Buka Bersama
- Gagal Menangis di Masjid Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang
- HL : Kocaknya Memperkenalkan Ibadah Puasa ke Seorang Bule
- Cara Jomblo "Merayakan" Romantisme Ramadan
- Jangan Jadi Muslim Cemen! Stop Aksi "Sweeping" Rumah Makan Saat Ramadan
- Ada (Banyak) Cinta di Meja Makan
- Pengalaman Hidup dari Si Tukang Pijat Mualaf
- [Cerpen Anak] Ketika Ara Mogok Puasa
- HL : Tren "OOTD" di Sosial Media. Bagi-bagi Inspirasi atau Cari Sensasi?
- Dibuat Tak Berdaya oleh Es Kacang Merah
- Dari Ngupil Hingga Keluar Cairan "Precum", Ini Dia Beberapa Mitos Seputar Puasa Ramadan
- Ini Nih Serunya Puasa Ramadan Anak Generasi 90-an
- HL : Tolong, Berhentilah Membangunkan Orang Lain untuk Sahur
- Kisah Mengharukan Si Buta dan Si Bisu Ketika Ingin Mudik Lebaran
- Ketika "Bingkisan" Terindah Hari Raya itu Adalah Marahnya Seorang Ibu
- HL : Benarkah Anak Jadi Bermental Pengemis karena Salam Tempel?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H