Mohon tunggu...
Haryadi Yansyah
Haryadi Yansyah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis

ex-banker yang kini beralih profesi menjadi pedagang. Tukang protes pelayanan publik terutama di Palembang. Pecinta film dan buku. Blogger, tukang foto dan tukang jalan amatir yang memiliki banyak mimpi. | IG : @OmnduutX

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Membayangkan (untuk) Merindukan Ramadan

12 Juni 2018   05:50 Diperbarui: 12 Juni 2018   08:08 1020
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tadi malam, saat melaksanakan salat tarawih di masjid, mendadak, saya merasakan satu momen haru yang sangat takkala menyadari bahwa dalam beberapa hari ke depan, kebiasaan-kebiasaan yang saya lakukan selama Ramadan (bisa jadi) tidak dapat saya lakukan lagi. Termasuklah kegiatan salat tarawih yang tengah saya lakukan itu.

Waktu sangat cepat berlalu, ya! Ada banyak sekali momen-momen berharga selama Ramadan yang dipastikan akan saya rindukan begitu Ramadan meninggalkan kita semua. Dan, ini beberapa diantaranya...

Kebersamaan dengan Keluarga

Dapat berkumpul dalam satu meja adalah momen yang langka di keluarga saya. Maisng-masing sibuk, dan hanya di Ramadan ini kami dapat duduk di satu meja dengan intens, yakni selama sahur dan berbuka puasa. Di luar Ramadan sih ya kadang makan bareng juga, tapi sangat jarang dan biasanya baru dapat dilakukan jika kebetulan makan di luar atau kedatangan tamu sehingga makan bersama menemani tamu.

Saya bersyukur, anggota keluarga masih lengkap. Ayah, ibu dan para saudara masih sehat. Sebagaimana takdir, saya tidak pernah tahu kapan kebersamaan ini akan tetap bertahan. Ada dan tiada itu hanya soal waktu. Cepat atau lambat akan hadir. Tinggal siapa yang akan pergi lebih dulu.

Dan, jika sudah membayangkan hal ini, kadang saya dapat tiba-tiba mellow sendiri.

Kesempatan Beribadah dengan Baik

Jujur saja, hanya di Ramadan ini saya dapat dengan mudah dan disiplin salat malam dan membaca Alquran. Di hari-hari lain, wuih, rasanya sulit. Belum lagi, ada ibadah-ibadah tertentu yang khusus hadir hanya di Ramadan ini, misalnya saja salat tarawih dan berzakat fitrah.

Hanya di Ramadan saya dapat merengkuh keberkahan di malam-malamnya dengan maksimal.  Ngaji, tarawihan hingga kemudian salat tahajut. Beribadah puasanya sendiri juga pasti akan dirindukan di luar Ramadan. Masih bisa sih puasa sunnah, tapi suasananya jelas berbeda.

Ladang Dilipatkannya Pahala

Ini adalah bulan di mana tidur pun bernilai pahala. Ladang pahala dapat "digarap" maksimal saat Ramadan. Makanya banyak orang yang berlomba-lomba untuk beribadah dan beramal. Di saat Ramadan pulalah, diyakini, doa akan mudah dijabah oleh Allah Swt.

***

Intinya, setiap hal kecil yang ada di Ramadan itu akan bikin rindu. Dari melek mata hingga kembali tidur, semua aktivitasnya terasa khas. Satu yang jadi misteri bagi saya, yakni, apakah saya akan merindukan menjalankan Ramadan saat berstatus jomlo ketika kelak menikah? Hehehe.

Hmm, bisa jadi, ya! Walau begitu, harapan saya apapun keadaannya, semoga kita semua masih dapat dipertemukan lagi dengan Ramadan tahun-tahun di masa yang akan datang. Amin.

Kompal : Kompasianer Palembang
Kompal : Kompasianer Palembang
Simak tulisan saya lainnya di sini, ya! :)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun