Mohon tunggu...
Haryadi Yansyah
Haryadi Yansyah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis

ex-banker yang kini beralih profesi menjadi pedagang. Tukang protes pelayanan publik terutama di Palembang. Pecinta film dan buku. Blogger, tukang foto dan tukang jalan amatir yang memiliki banyak mimpi. | IG : @OmnduutX

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Merengkuh Berkah di (Malam-malam) Ramadan

10 Juni 2018   14:16 Diperbarui: 10 Juni 2018   14:34 1128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ngaji sambil nunggu waktu salat. Foto milik pribadi.

Ngaji sambil nunggu waktu salat. Foto milik pribadi.
Ngaji sambil nunggu waktu salat. Foto milik pribadi.
Ya memang, dengan datang lebih awal setidaknya saya diharuskan menunggu selama 45 menit untuk salat Isya dan tarawih berjamaah. Tak jarang, saya tak ubahnya jadi "kuncen" masjid karena datang pertama saat belum ada orang lain di sana haha.

Tapi itu sengaja saya lakukan agar saya bisa ngaji sebagaimana target saya lainnya yakni khatam Alquran selama Ramadan ini. Untuk yang ngajinya belum terlalu baik seperti saya, dalam waktu 45 menit itu, harapannya saya dapat menghabiskan 1 juz atau sekitar 10 lembar bolak balik halaman Alquran walaupun sayangnya sering kali kurang.

Rata-rata, saya hanya dapat 8 halaman saja di mana sisa kekurangannya akan saya cicil di waktu lain. Di waktu-waktu bekerja misalnya, walaupun sering kali berat karena banyak godaan (baca : gangguannya). Walau begitu, Alhamdulillah, sepertinya target saya untuk khatam Alquran akan tercapai dalam satu-dua hari ke depan. Dengan demikian, sepertinya saya melebihi target dari yang semula khataman di malam takbiran. InsyaAllah.

Salat Malam Jangan Sampai Tertinggal

Berkah Ramadan lainnya nih, karena harus sahur, jadilah selama nunggu sahur, saya dapat melaksanakan salat malam dulu. Di hari biasa saja berkah salat malam itu luar biasa, apalagi dilakukan di bulan istimewa seperti Ramadan ini. Tidak selamanya mulus memang, ada kalanya salat tahajut ini baru dapat saya lakukan pasca sahur karena keburu dibanguni oleh ibu.

Biasanya, salat saya lakukan pasca sahur sambil menunggu subuh. Lumayanlah, bisa minta ini itu sama Allah Swt saat tahajutan kan ya?

"Minta apa sih, Yan?"

Ya macam-macam. Minta dipertemukan lagi dengan Ramadan tahun depan, minta orang tua sehat dan harmonis selalu, minta kelancaran rezeki, minta pemimpin yang baik untuk Indonesia dan lain sebagainya, termasuk minta jodoh hehe.

Cukupkah Semua Itu untuk Mendapatkan Malam Lailatul Qodar?

Tanpa bermaksud pesimis terhadap diri sendiri, namun sekiranya saya cukup tahu diri. Sepertinya apa yang sudah saya lakukan itu masih jauh dari layak untuk mendapatkan malam Lailatul Qodar, malam yang diyakini lebih baik dari malam seribu bulan itu.

Saya yakin, di luar sana lebih banyak orang yang jauh lebih berupaya untuk mendapatkan keberkahan malam Lailatul qadar itu. Baik yang salat tarawihnya dengan rakaat yang lebih banyak, salat tahajut yang lebih khusyu atau bahkan target khataman Alqurannya jauh lebih berlipat. Semata-mata demi meraih malam Lailatur qadar yang diyakini berada di antara 10 malam terakhir di Ramadan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun