Saya sudah bercerita banyak tentang betapa serunya berburu takjil dan makanan berbuka puasa di Pasar Beduk atau pasar dadakan yang biasanya muncul saat Ramadan di tulisan sebelumnya. Memang ya, memilih sajian menu berbuka puasa itu salah satu kegiatan yang menyenangkan saat ngabuburit. Setelah seharian berpuasa, rasanya semangat gitu melihat aneka jajanan yang ada di Pasar Beduk.
Walau begitu, ada beberapa hal yang menurut saya harus diperhatikan saat memutuskan berbelanja I Pasar Beduk. Apa saja? Ini dia!
Jangan Datang di Saat yang Tidak Tepat
Sepengalaman saya beberapa kali datang ke Pasar Beduk, para pedagang ini sudah mulai bersiap jualan sekitar pukul 2 siang. Namun, waktu ideal untuk berbelanja di Pasar Beduk itu menurut saja antara pukul 16:30 dan maksimal 17:30. Kenapa? Karena jika datang terlalu cepat, biasanya barang dagangan yang ada belum sepenuhnya komplit.
Jangan Kalap! Beli Secukupnya Saja
Poin satu ini cocok banget buat saya hahaha. Maklum saja, sebagai mamamholic sering kali saya kalap saat berada di satu pasar yang menjual banyak makanan. Belum lagi kalau datang dalam keadaan lapar, beuh, semua nampak menggoda dan rasanya semua mau dibeli!
Namun, begitu sampai di rumah dan berbuka puasa, makanan tadi nampak biasa saja. Untungnya saya jarang (baca : hampir tidak pernah) membuang makanan. Sayang atuh! Mubazir. Tetap saja semua makanan yang dibeli kudu dihabiskan. Ya tetap habis, sih! Tapi jadi PR banget kan kalau harus menghabiskan banyak makanan dalam satu waktu. So please, beli secukupnya saja.
Jangan Diam Saja, Berinteraksilah
Yang jualan itu bukan robot, loh! Jadi, sedikit obrolan saat proses jual beli, pasti bikin suasana jadi makin cair. Ya asal lihat situasi dan kondisi juga. Kalau datang pas ramai banget terus nanya ke pedagang, "Pak, ada anak gadis gak di rumah?" Â ya tentu bakalan dicuekin hehe.
Jangan Egois dengan Keadaan Sekitar
Biasanya nih, Pasar Beduk ini beroperasi dengan "hanya" memanfaatkan lahan seadanya yang dekat dengan keramaian. Tak jarang, para pedagang ini berjualan di pinggir jalan. Makanya suasana jadi begitu hectic dan sering kali bikin macet.
Sekecil apapun usaha kalian untuk dapat mengurangi dampak itu pasti sangat berarti. Misalnya saja memilih memarkirkan kendaraan dulu baru kemudian berkeliling membeli takjil. Banyak kan orang yang karena males jadi berinteraksi langsung dari atas kendaraan sehingga jalanan terhambat. Dosa tau menghalangi jalan orang lain.
Jangan Lengah, Harus Senantiasa Waspada
Kalau kata Bang Napi, "kejahatan biasanya muncul jika ada kesempatan." Nah, di suasana ramai, biasanya kita jadi lengah dengan barang bawaan. Gak mau dong dompet atau gawai yang kita dibawa dicopet orang?
***
Aha, itu dia sedikit tips dari saya jika mau berbelanja di Pasar Beduk. So, kapan kita mau ke Pasar Beduk bareng?
- "Regret No More" Berpuasa di Bulan Ramadan Juga Perlu Persiapan, Loh!
- Memaksimalkan Keberkahan di Bulan Ramadan, Pasang Target Aja!
- Berburu Takjir di Pasar Beduk, Yuk!
- "Yoga di Saat Sahur, Eh Bukannya Yoga Itu Diharamkan?"
- 5 Alasan untuk Menolak Ajakan Buka Bersama
- Gagal Menangis di Masjid Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang
- Inilah Tiga Rahasia agar Tetap "Strong" Bekerja Saat Ramadan
- Kocaknya Memperkenalkan Ibadah Puasa ke Seorang Bule
- Cara Jomblo "Merayakan" Romantisme Ramadan
- Inilah 2 Tempat Ngabuburit Asyik di Seberang Ulu dan Ilir Kota Palembang
- Jangan Jadi Muslim Cemen! Stop Aksi "Sweeping" Rumah Makan Saat Ramadan
- Ada (Banyak) Cinta di Meja Makan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H