Mohon tunggu...
Haryadi Yansyah
Haryadi Yansyah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis

ex-banker yang kini beralih profesi menjadi pedagang. Tukang protes pelayanan publik terutama di Palembang. Pecinta film dan buku. Blogger, tukang foto dan tukang jalan amatir yang memiliki banyak mimpi. | IG : @OmnduutX

Selanjutnya

Tutup

Kurma Artikel Utama

Kocaknya Memperkenalkan Ibadah Puasa Ramadan ke Seorang Bule

22 Mei 2018   09:57 Diperbarui: 22 Mei 2018   11:10 3351
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pavel bersiap menuju Lampung. Foto milik pribadi.

Lalu, apakah Julian berhasil menjalankan puasa pertamanya? Yes, he made it! Bahagia rasanya melihat dia turut merasakan nikmatnya berbuka puasa setelah seharian penuh menahan dahaga dan rasa lapar. So proud of him!

Menjemput Pavel di Kantor Polisi

Ini kisah lain di Ramadan yang berhubungan dengan bule. Setahun berselang, saya menerima tamu lain bernama Pavel yang berkebangsaan Belarus. Beda dengan Julian yang datang menggunakan pesawat, Pavel datang dari Jambi dengan hitchhiking alias menumpang kendaraan umum/pribadi secara gratisan. Benar-benar petualang sejati!

Pavel foto wajib di Jembatan Ampera. Foto milik pribadi
Pavel foto wajib di Jembatan Ampera. Foto milik pribadi
Saya sudah menginformasikan kepadanya beberapa titik temu melalui WA. Namun betapa herannya saat kemudian dia minta dijemput di kantor polisi. Saya bertanya ada apa, namun hanya dijawab singkat, "I will tell you details later. This is actually a long story." Baiklah hehe.

Tak lama setelah berbuka puasa, saya menerima telepon dari nomor asing. "Halo Pak, ini kami dari Poltabes Palembang. Ini temannya ada di ruang intel lantai 2. Kami tunggu di sini, ya!"

Ya ampun, sampe di ruang intel segala. Ada apakah? Jadilah, saya bergegas datang ke Poltabes dan mencari ruangan yang dimaksud. Begitu tiba, nampaklah Pavel tengah duduk dikerubuti para polisi. Namun, alih-alih tegang, saya menangkap aura yang cair saat itu.

Pavel bersama para polisi di Poltabes. Foto milik pribadi.
Pavel bersama para polisi di Poltabes. Foto milik pribadi.
Ternyata, dia bisa sampai ke Poltabes karena dianggap bule nyasar oleh supir truk yang ia tumpangi. "Tadinya mau kami antar ke stasiun, katanya dia mau ke Lampung."

"Haha, iya, Pavel memang akan ke Lampung sebelum ke Pulau Jawa. Tapi ya masih nanti, 3 hari lagi. Dia mau eksplor Palembang dulu dan menginap di rumah saya."

Kalau udah keramean, makannya lesehan. Foto milik pribadi.
Kalau udah keramean, makannya lesehan. Foto milik pribadi.
 "Tadi sudah kami kasih nasi bungkus. Itu juga kami belikan dia pempek," ujar Pak Erwin salah satu polisi yang ada di sana. Wah terima kasih banyak ya Pak Polisi. Alhamdulillah tidak ada hal buruk yang terjadi sama si bule ini meski sempat kaget awaklnya. Saya kira dia anggota gembong penjahat atau pedagang narkoba sehingga "ditahan" di ruang intel Poltabes Palembang hihihi.

Semoga Ramadan menimbulkan kesan yang manis bagi Julian dan Pavel. InsyaAllah.

Pavel bersiap menuju Lampung. Foto milik pribadi.
Pavel bersiap menuju Lampung. Foto milik pribadi.
*saya masih menggunakan istilah ini untuk menyebut mereka para WNA. Saya tahu beberapa orang tidak nyaman dengan penggunaan kata ini. Namun, saya menggunakannya in a positive way, ya! Semoga dapat dimaklumi :)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun