Banyak ya? Lumayan. Makanya, untuk aku yang di usia ke-17 tahun ini –uhuk, bisa dibilang hampir tiap hari makan pempek, trus pas keluar Palembang dan gak nemu pempek itu rasanya…. Beuh, tersiksa mamen!
Pertanyaan-pertanyaan seputar Pempek. Bule, suka nggak?
“I tried pempek but honestly I dislike it”
“Why?”
“Because it’s like I ate rubber”
Hahaha, ini yang dibilang oleh salah satu bule yang notabene guru bahasa Inggrisku dulu. Dia nggak suka makan pempek karena kayak makan karet. Yaelah mister, rasanya beda kali, ah! Ya sudah nggak apa-apa, toh si mister ngaku walau gak suka pempek, dia demennya model. Ya masih sodaraanlah ya.
Sejak gabung di couchsurfing.com, situs yang memungkinkan kita untuk nebeng dan ditebengin saat traveling, udah belasan warga asing yang menginap di rumah kami. 99% suka semua sama pempek. Satu-satunya bule yang nggak suka itu pun karena dia belum nyoba.
“Do you want to eat pempek?”
“What is that?”
“Actually, pempek is same as fishcake or meatball but its made from fish.”