Mohon tunggu...
om_nanks
om_nanks Mohon Tunggu... Lainnya - nikmati yang tersaji jangan pelit berbagi

☆mantan banker yang jualan kavling☆ ☆merangkum realita bisnis dalam sebuah tulisan☆ ☆penyelesaian kredit bermasalah advisor☆

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Mengapa Low Risk Investment Perlu bagi Pensiunan?

3 Juni 2023   14:16 Diperbarui: 4 Juni 2023   01:25 2729
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tak ada salahnya ketika menjelang masa purna melakukan review atas aset yang telah di investasikan selama ini dalam beberapa keranjang investasi. Atur ulang komposisi investasi aset, dimulai dari yang paling likuid hingga aset yang tidak likuid atau lama untuk dijual kembali.

Untuk aset-aset yang high risk dan tidak likuid rekomposisikan dengan pilihan utama menjadi aset yang low risk dan likuid.

mengapa low risk investment perlu bagi pensiunan  (qmfinancial.com)
mengapa low risk investment perlu bagi pensiunan  (qmfinancial.com)

Lakukan rekomposisi dengan cara melepas sebagian besar aset yang berkriteria high risk dan tidak likuid, diantaranya produk investasi saham, venture capital/modal ventura (pemodal/investor), property investment/real estate investment dan lain-lain.

Saham, masuk dalam kategori aset dengan risiko tinggi karena harganya yang sangat fluktuatif dan sebagian besar saham masuk dalam aset tidak likuid khususnya saham-saham yang kurang aktif diperdagangankan. 

Venture Capital (Modal Ventura), para investor yang menanamkan modalnya disebut dengan limited partners. Para limited partners ini akan memberikan modalnya untuk usaha startup. Biasanya usaha yang dikelola sedang dalam tahap pengembangan sehingga memiliki risiko tinggi, seringkali startup merupakan usaha dengan produk baru, memanfaatkan teknologi baru dan inovasi baru pula. 

Risiko gagalnya sangat tinggi. Meskipun, apabila startup ini berhasil maka para limited partners akan mendapatkan keuntungan yang sangat besar. 

Properti, seperti telah diulas dalam banyak artikel penulis sebelumnya di kompasiana. Bahwa properti dalam bentuk rumah hunian, apartemen, rumah kost, tanah kavling, rumah yang disewakan, home stay, hotel, lahan yang disewakan untuk pertanian maupun lahan yang disewakan untuk supporting bisnis seperti lahan parkir, kesemuanya merupakan aset yang tidak likuid karena butuh tempo yang relatif lama untuk menjual kembali.

Berganti ke aset yang low risk dan likuid, dengan cara jadikan aset menjadi cash/uang tunai, tabungan syariah, deposito syariah, asuransi syariah, logam mulia emas dan atau perak, saham yang aktif diperdagangkan dengan jumlah yang terukur misalnya saham-saham yang berasal dari emiten ternama yang aktif diperdagangan di pasar/bursa saham seperti TLKM (Telkom), BBRI (Bank BRI), BRIS (Bank BSI), ANTM (Antam), UNVR (Unilever) dan lain-lain. 

Menjadi investor untuk produk/jasa yang captive market dan berjangka waktu kurang dari 12 bulan. Misalnya sebagai investor bagi perusahaan supplier untuk dinas/instansi pemerintah/BUMN/korporasi bonafide non tender dengan kontrak kerja by termijn, memang nilainya kecil tetapi masih memungkinkan untuk mendapatkan keuntungan alias low risk low return namun masih jauh diatas rate deposito bank. 

Masa Purna Dengan Low Risk Investment,

menikmati masa purna (finansialku.com)
menikmati masa purna (finansialku.com)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun