Hal ini terbukti sebagai salah satu cara yang ampuh dan efektif dalam memasarkan produk di usaha reseller Anda.Â
Meminimalisasi Risiko
Melakukan pembelian stok produk secukupnya agar tidak over supply yang berakibat kerugian karena tidak laku terjual.
Evaluasi Secara Berkala
Setelah usaha berjalan sesuai yang diharapkan, lakukan evaluasi secara berkala bagaimana omset penjualan apakah mengalami peningkatan atau sebaliknya.Â
Bagaimana layanan yang telah diberikan selama ini kepada para konsumen dengan melihat tanggapan konsumen Anda.
Dari hasil evaluasi tersebut di atas, lakukan perbaikan seperlunya atas omset penjualan dan kualitas layanan, agar usaha reseller Anda berjalan lancar dan terus bertumbuh.Â
Melihat Kembali Plus Minus Usaha Reseller
Plus, lebih fleksibel dalam mengelola stok produk sebab sebagai reseller selalu ready stock. Memiliki kemampuan memberikan informasi atas produk yang dijual sehingga dapat menjelaskan sedetail mungkin kepada konsumen.Â
Masih berpeluang untuk berjualan secara offline. Berpotensi mendapatkan keuntungan yang lebih besar sebab telah mendapatkan potongan harga dengan membeli secara langsung dari supplier.Â
Minus, merupakan usaha padat modal untuk menjaga ketersediaan produk/ready stock dengan melakukan pembelian produk terlebih dahulu dari supplier sehingga menanggung risiko apabila produk tidak laku terjual. Packing dan pengiriman produk kepada konsumen dilakukan oleh reseller.
Manajemen Keuangan,
Reseller harus memiliki kemampuan untuk memanage keuangan sebaik mungkin, dapat diibaratkan bahwa keuangan merupakan aliran darah yang menopang kehidupan usaha reseller Anda.Â
Misalnya dari saving dana dan modal yang cukup dapat dipergunakan untuk membuka usaha yang lain atau melakukan diversifikasi usaha.
Dari reseller kita belajar berwirausaha, sebab dengan menjadi reseller, kita, Anda dan penulis dapat belajar mengelola sebuah toko online maupun offline.Â