Menjadi Reseller Madu, Apa Salahnya? -- Sebegitu istimewanya madu, hingga dalam Al Quran disebut dalam surat An Nahl (QS: 16) yang artinya lebah, hewan kecil penghasil madu.Â
Berawal dari kebutuhan madu untuk dikonsumsi anak ragil saat itu di kurang lebih 10 tahun yang lalu sebagai pelengkap nutrisi.Â
Sementara, teknologi informasi saat itu tak segencar seperti sekarang sehingga agak sulit untuk menemukan produsen/penjual madu yang benar-benar berkualitas, hingga akhirnya kami menemukan dua pengusaha/petani madu yang layak untuk direkomendasikan.Â
Alhamdulillahnya kedua pengusaha madu tersebut tak jauh dari lingkungan kami, yang satu teman masa di SMA dulu dan satunya lagi masih saudara.
Sebelum tertarik untuk ikutan bergabung menjadi bagian distribusi madu dari kedua pengusaha/petani madu tersebut yaitu dengan menjadi reseller mereka, kami telah lama mengkonsumsi madu yang mereka budidayakan bahkan hingga hari ini.
Varian Madu & Jenis Lebah,
Di negara kita Indonesia berbagai macam jenis madu yang dihasilkan lebah dari nektar bermacam-macam tanaman keras dan tanaman bunga yang mampu menghasilkan beraneka ragam jenis madu sehingga nama untuk menyebut varian madu disesuaikan dengan tanaman asal yang lebah produksi hingga menjadi madu.Â
Seperti madu hutan atau madu liar yang berasal dari nektar berbagai macam tanaman hutan, madu randu berasal dari nektar bunga tanaman randu, demikian halnya dengan madu flora, madu rambutan, madu sono, madu kelengkeng dan lain-lain.
Selain berbagai macam varian madu yang bersumber dari banyak jenis tanaman keras dan tanaman bunga. Terdapat juga jenis lebah yang berbeda dari lebah pada umumnya.Â
Seperti lebah klanceng, yaitu lebah tanpa sengat yang mampu menghasilkan madu klanceng trigona dengan cita rasa asem manis berbeda dengan pada umumnya jenis madu yang telah dikenal selama ini.Â
Reseller Madu,
Pengertian reseller sendiri berarti membeli produk dari supplier, grosir, agen, distributor bahkan produsen  kemudian menjualnya kembali produk tersebut dengan menambah sejumlah keuntungan tertentu kepada konsumen melalui berbagai jaringan distribusi online maupun offline disertai sarana promosi yang ada.
Demikian halnya reseller madu, dengan membeli produk dari supplier atau petani ditambah sejumlah keuntungan tertentu kemudian menjual kembali melalui jaringan distribusi offline maupun online di media sosial atau ecommerce/marketplace.Â
Disertai sarana promosi yang memadai agar produknya cepat dikenal masyarakat sehingga menjadi tertarik untuk selanjutnya melakukan order madu, baik dengan sistem bayar dahulu maupun COD (cash on delivery) atau bayar di tempat.
Alurnya kurang lebih seperti ini, anda dengan seijin supplier atau petani madu melakukan promosi penjualan produk madu milik mereka atau bisa juga anda mempunyai branding tersendiri atas madu yang akan dijual kepada konsumen melalui sarana offline dan online di berbagai media sosial, baik status WA, instagram, facebook, tiktok, twiter serta melalui ecommerce/marketplace yang telah dikenal.Â
Buat sarana promosi semenarik mungkin agar calon konsumen benar-benar memahami produk yang dijual untuk selanjutnya melakukan order pembelian madu melalui anda secara langsung selaku reseller maupun toko online anda yang ada di ecommerce/marketplace. Â
Ketika ada konsumen yang melakukan order untuk sejumlah botol madu klanceng misalnya, dengan berat 1200 gram harga jual konsumen di kisaran Rp 300 ribu melalui toko online anda di ecommerce/marketplace.Â
Kemudian anda sebagai reseller dengan konsumen menyelesaikan transaksi di aplikasi marketplace baik dengan sistem pembayaran di muka maupun dengan sistem COD atau bayar di tempat, maka disitulah siklus usaha reseller madu anda telah mulai berjalan. Â
Seorang reseller madu selalu ready stock produk terlebih dahulu dengan melakukan pembelian madu dalam jumlah tertentu sesuai proyeksi penjualan.
Sehingga apabila ada permintaan madu dengan varian dan ukuran/berat tertentu dari konsumen baik melalui toko online di ecommerce/marketplace maupun toko offline yang dimiliki, maka reseller sudah siap bertransaksi melayani konsumen.Â
Inilah salah satu yang membedakan anda sebagai reseller dengan dropshipper, tak terkecuali untuk produk madu.Â
Droshipper tidak harus memiliki modal untuk melakukan pembelian sejumlah dan varian madu tertentu terlebih dahulu, dropshipper hanya sebagai mediator antara supplier atau petani madu kepada konsumen yang membutuhkan.
Pada case permintaan pembelian madu tersebut diatas, untuk memenuhi permintaan konsumen reseller melakukan packing produk setelah konsumen melakukan pembayaran melalui aplikasi di marketplace.Â
Baik dengan cara melakukan transfer dimuka atau reseller menerima pembayaran dari konsumen dengan sistem COD (cash on delivery) atau pembayaran di tempat setelah madu diterima konsumen.
Pengertian sistem pembelian dengan COD, konsumen wajib melakukan pembayaran di tempat pada saat madu diterima.Â
Apabila terdapat ketidaksesuaian permintaan seperti misalnya kemasan madu rusak, botol madu meledak atau terbuka sebelum diterima, anda dapat melakukan handling complaint kepada penjual/reseller melalui sarana yang telah disediakan oleh marketplace.
Marketplace atau Jaringan Pertemanan Banyak Sangat Membantu,
Di era digital 5.0 seperti saat ini dimana dunia dalam genggaman melalui gadget bahkan one stop service sebagai pelayan anda ada dalam genggaman.Â
Dari kartu identitas, aplikasi ecommerce, sertifikat vaksin, ebanking hingga aplikasi lainnya yang  sifatnya membantu bahkan memanjakan manusia dalam beraktifitas sehari-hari.Â
Didorong dengan maraknya media sosial sebagai sarana promosi, menjadikan bisnis online melalui marketplace maupun bisnis offline dengan memiliki sebuah "toko" yang dibantu promosi/pemasarannya melalui postingan di media sosial semakin marak dan mudah dikunjungi oleh netijen dari berbagai kalangan dan komunitas yang terdapat di lingkungan jaringan media sosial anda, sementara algoritma akan membantu menghubungkannya.Â
Beberapa media sosial sudah dapat dijadikan sebagai "toko" untuk jualan produk diantaranya facebook, instagram, tik tok, status WA dan aplikasi media sosial lainnya. Â Â
Menjadi reseller tidak hanya berjualan di marketplace, dengan berjualan di media sosial memanfaatkan jaringan pertemanan anda yang sudah banyak akan sangat membantu meningkatkan omzet penjualan.
Menjadi reseller madu, apa salahnya, yang terpenting memperoleh penghasilan halal sesuai syariat Islam yang didasari dengan etika bisnis Islam yang memadai.
Segera awali upaya entrepreneur anda dengan menjadi reseller madu, apa salahnya?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H