Mohon tunggu...
om_nanks
om_nanks Mohon Tunggu... Lainnya - nikmati yang tersaji jangan pelit berbagi

☆mantan banker yang jualan kavling☆ ☆merangkum realita bisnis dalam sebuah tulisan☆ ☆penyelesaian kredit bermasalah advisor☆

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Menjadi Reseller Madu, Apa Salahnya?

13 Mei 2023   09:13 Diperbarui: 13 Mei 2023   09:18 562
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi/madu klanceng trigona (foto by: dillun/reseller madu rembang)

Baik dengan cara melakukan transfer dimuka atau reseller menerima pembayaran dari konsumen dengan sistem COD (cash on delivery) atau pembayaran di tempat setelah madu diterima konsumen.

Pengertian sistem pembelian dengan COD, konsumen wajib melakukan pembayaran di tempat pada saat madu diterima. 

Apabila terdapat ketidaksesuaian permintaan seperti misalnya kemasan madu rusak, botol madu meledak atau terbuka sebelum diterima, anda dapat melakukan handling complaint kepada penjual/reseller melalui sarana yang telah disediakan oleh marketplace.

Marketplace atau Jaringan Pertemanan Banyak Sangat Membantu,

Di era digital 5.0 seperti saat ini dimana dunia dalam genggaman melalui gadget bahkan one stop service sebagai pelayan anda ada dalam genggaman. 

Dari kartu identitas, aplikasi ecommerce, sertifikat vaksin, ebanking hingga aplikasi lainnya yang  sifatnya membantu bahkan memanjakan manusia dalam beraktifitas sehari-hari. 

Didorong dengan maraknya media sosial sebagai sarana promosi, menjadikan bisnis online melalui marketplace maupun bisnis offline dengan memiliki sebuah "toko" yang dibantu promosi/pemasarannya melalui postingan di media sosial semakin marak dan mudah dikunjungi oleh netijen dari berbagai kalangan dan komunitas yang terdapat di lingkungan jaringan media sosial anda, sementara algoritma akan membantu menghubungkannya. 

Beberapa media sosial sudah dapat dijadikan sebagai "toko" untuk jualan produk diantaranya facebook, instagram, tik tok, status WA dan aplikasi media sosial lainnya.   

Menjadi reseller tidak hanya berjualan di marketplace, dengan berjualan di media sosial memanfaatkan jaringan pertemanan anda yang sudah banyak akan sangat membantu meningkatkan omzet penjualan.

Menjadi reseller madu, apa salahnya, yang terpenting memperoleh penghasilan halal sesuai syariat Islam yang didasari dengan etika bisnis Islam yang memadai.

Segera awali upaya entrepreneur anda dengan menjadi reseller madu, apa salahnya?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun